Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Indonesia Harus Jadi Jembatan Peradaban Dunia, Tegaskan Komitmen pada Perdamaian dan Kolaborasi Global

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Indonesia Harus Jadi Jembatan Peradaban Dunia, Tegaskan Komitmen pada Perdamaian dan Kolaborasi Global
Foto: (Sumber: Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhono dalam acara Seminar Fraksi Partai Demokrat dengan tema “Bangkitkan #SadarDigital: Lawan Judi Online dan Pinjaman Online Ilegal, Selamatkan Masa Depan Generasi Kita!” di Jakarta, Rabu (19/8/2025) (ANTARA/Walda Marison).)

Pantau - Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, menyatakan bahwa Indonesia harus mengambil peran strategis sebagai jembatan peradaban dunia dalam upaya memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, dan kolaborasi global.

Indonesia Dinilai Memiliki Modal Sosial yang Kuat

Pernyataan tersebut disampaikan dalam pidato pembukaan World Peace Forum ke-9 di Gedung MPR RI, Jakarta, yang mengangkat tema "Indonesia sebagai Jembatan Peradaban: Dari Dialog ke Kolaborasi Global, Memperkuat Nilai dan Menciptakan Harmoni."

"Lebih dari 1.300 kelompok etnis dan ratusan bahasa daerah yang bersatu dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika," ungkapnya.

Ia menekankan bahwa kemajuan sejati hanya dapat dicapai melalui kerja sama lintas sektor, termasuk pendidikan, budaya, teknologi hijau, dan pembangunan ekonomi yang inklusif.

Indonesia dinilai memiliki modal sosial yang kuat dalam menjaga perdamaian antarpemeluk agama, suku, dan ras, yang tercermin dalam suasana harmonis dan sikap toleransi masyarakat.

Komitmen pada Perdamaian dan Moderasi Islam

Ibas juga menyampaikan bahwa Indonesia aktif mempraktikkan politik luar negeri "Seribu Kawan, Tanpa Musuh" sebagai jembatan antara negara-negara di Utara dan Selatan, Timur dan Barat, termasuk Dunia Islam dan Dunia Barat.

"Kami tidak mengklaim punya semua jawaban, tapi kami berkomitmen untuk terus belajar, berbagi, dan berjalan bersama komunitas global menuju perdamaian dan saling pengertian," ia mengungkapkan.

Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia dinilai memiliki potensi besar dalam menguatkan agenda global Wasatiyyat Islam, yakni Islam yang moderat, adil, dan penuh kasih sayang.

Ibas menambahkan bahwa isu ini telah ia diskusikan bersama Sekretaris Jenderal OKI dalam pertemuan di Jeddah pada Desember 2024.

"Dunia membutuhkan Islam yang membawa kedamaian, bukan ketakutan. Islam yang menumbuhkan harapan, bukan perpecahan," ujarnya.

Ia meyakini bahwa kemampuan Indonesia dalam menjaga kerukunan lintas ras, agama, dan budaya dapat menjadi kekuatan utama untuk menyebarkan perdamaian dunia.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti