Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Penjualan F-35 ke Arab Saudi Dikhawatirkan Bocorkan Teknologi Sensitif ke China, Pentagon Pertimbangkan Risiko Geopolitik

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Penjualan F-35 ke Arab Saudi Dikhawatirkan Bocorkan Teknologi Sensitif ke China, Pentagon Pertimbangkan Risiko Geopolitik
Foto: Ilustrasi - Pesawat jet tempur (sumber: Anadolu)

Pantau - Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat (DIA) menyuarakan kekhawatiran atas potensi kebocoran teknologi militer sensitif ke China seiring dengan rencana penjualan jet tempur siluman F-35 ke Arab Saudi.

Penilaian Intelijen Picu Kekhawatiran Teknologi Bocor

Menurut laporan The New York Times pada 1 November, sejumlah sumber yang mengetahui penilaian intelijen AS mengungkapkan bahwa kekhawatiran tersebut menjadi faktor utama dalam pertimbangan internal pemerintah AS terkait permintaan Arab Saudi untuk membeli 48 unit F-35.

Pemerintahan Presiden Donald Trump tengah mengkaji permintaan tersebut sebagai bagian dari modernisasi sistem pertahanan Arab Saudi dan untuk meningkatkan interoperabilitas dengan mitra Barat.

Namun, diskusi mengenai permintaan itu berlangsung intensif di lingkaran keamanan nasional AS karena mempertimbangkan risiko teknis, dampak geopolitik, dan komitmen aliansi pertahanan di kawasan Timur Tengah.

Sebuah laporan dari Pentagon menyatakan bahwa ada kekhawatiran serius bahwa China bisa memperoleh akses terhadap teknologi F-35, baik melalui aktivitas spionase maupun kerja sama keamanan yang semakin erat antara China dan Arab Saudi.

Hubungan pertahanan yang berkembang antara Riyadh dan Beijing dalam beberapa tahun terakhir memperbesar risiko tersebut, terutama dalam aspek berbagi fasilitas atau teknologi yang bisa dimanfaatkan pihak ketiga.

Analis pertahanan AS memperingatkan bahwa kerja sama teknologi dapat membuka celah yang memungkinkan akses terhadap perangkat lunak, sensor, dan sistem komunikasi canggih yang tertanam dalam F-35.

Sistem tersebut dirancang agar tetap eksklusif bagi negara-negara mitra inti Amerika Serikat, dan keberadaannya di luar lingkaran tersebut dipandang sebagai ancaman terhadap keamanan nasional dan keunggulan teknologi militer AS.

Ancaman terhadap Superioritas Militer Israel

Pentagon juga menyoroti bahwa penjualan F-35 ke Arab Saudi berpotensi mengganggu keseimbangan kekuatan militer di kawasan, khususnya terhadap keunggulan militer Israel.

Saat ini, Israel merupakan satu-satunya negara di Timur Tengah yang mengoperasikan F-35, jet tempur generasi kelima dengan kemampuan stealth dan sistem avionik canggih.

Pejabat AS menegaskan bahwa menjaga superioritas militer Israel merupakan mandat utama yang harus dipatuhi dalam setiap keputusan penjualan sistem pertahanan mutakhir di wilayah tersebut.

Pada bulan November ini, Putra Mahkota Mohammed bin Salman dijadwalkan mengunjungi Washington untuk menyampaikan langsung ketertarikannya kepada pemerintah AS mengenai pembelian F-35.

Permintaan ini merupakan bagian dari strategi Saudi dalam mempercepat modernisasi pertahanan nasional dan mempererat hubungan militer dengan negara-negara Barat.

Keputusan akhir mengenai penjualan F-35 kepada Arab Saudi belum diambil, dengan pertimbangan menyeluruh masih berlangsung di kalangan pejabat pertahanan dan kebijakan luar negeri AS.

Penulis :
Leon Weldrick