Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Dubes Palestina: 80 Persen Gaza Hancur, Bantuan Dibatasi, Warga Bertahan di Tenda

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Dubes Palestina: 80 Persen Gaza Hancur, Bantuan Dibatasi, Warga Bertahan di Tenda
Foto: (Sumber : Seorang warga Palestina yang mengungsi terlihat di tempat penampungan sementara di kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah. ANTARA/Rizek Abdeljawad/Xinhua/pri..)

Pantau - Duta Besar Palestina untuk Austria sekaligus Pengamat Tetap Palestina di PBB, Salah Abdel Shafi, mengungkapkan bahwa sekitar 80 persen wilayah Jalur Gaza mengalami kehancuran total, memaksa lebih dari satu juta warga tinggal di tenda-tenda darurat di tengah keterbatasan bantuan dan cuaca ekstrem.

Gaza dalam Krisis Kemanusiaan Parah

“Orang-orang perlu tempat berlindung. Tak ada sekolah lagi, seluruh 14 universitas hancur dan lebih dari separuh gedung sekolah lenyap,” ungkap Salah Abdel Shafi menggambarkan situasi Gaza yang porak-poranda.

Menurutnya, sebagian besar penduduk kini hidup di jalanan, tanpa perlindungan memadai.

Otoritas Gaza menyatakan bahwa Israel masih melarang masuknya berbagai pasokan penting seperti pemanas, bahan insulasi, kabin sanitasi, tenda, kasur, dan selimut.

Kondisi ini diperparah oleh cuaca dingin dan hujan yang melanda, menambah penderitaan lebih dari 288.000 keluarga yang terdampak.

Gencatan Senjata Tidak Cukup Atasi Blokade Bantuan

Sejak dimulainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada 10 Oktober, distribusi bantuan ke Jalur Gaza masih sangat terbatas.

Tiga hari setelah perjanjian gencatan senjata, empat pemimpin dunia menandatangani deklarasi damai yaitu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Dalam kesepakatan tersebut, Hamas membebaskan 20 sandera yang masih hidup sejak 7 Oktober 2023, sementara Israel membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina termasuk narapidana dengan hukuman panjang.

Namun hingga awal November, otoritas Gaza mencatat bahwa Israel baru mengizinkan 4.400 truk masuk, membawa makanan, bahan bakar, dan kebutuhan lain—jumlah yang hanya mencakup sekitar 28 persen dari total bantuan yang telah disepakati.

Saat ini, Israel masih memblokir lebih dari 350 jenis bahan pangan ke Gaza, termasuk daging, ikan, telur, buah, sayur, serta sejumlah produk susu.

Situasi ini memicu krisis kemanusiaan yang semakin dalam di wilayah yang padat penduduk tersebut.

Penulis :
Aditya Yohan