HOME  ⁄  Geopolitik

China Kecam Pernyataan PM Jepang soal Taiwan, Hubungan Diplomatik Kian Memanas

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

China Kecam Pernyataan PM Jepang soal Taiwan, Hubungan Diplomatik Kian Memanas
Foto: (Sumber : Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning. ANTARA/Desca Lidya Natalia..)

Pantau - Kementerian Luar Negeri China menyampaikan kritik keras terhadap pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi yang menyebut ingin menjaga hubungan baik dengan China, meskipun sebelumnya memberikan pernyataan kontroversial terkait Taiwan.

Beijing Desak Jepang Klarifikasi “Posisi Konsisten” Terkait Taiwan

China menyatakan bahwa penegasan pemerintah Jepang mengenai “posisi konsisten” terhadap Taiwan dinilai tidak memadai dan penuh ambiguitas.

“Pernyataan pemerintah Jepang yang terus mengulang bahwa posisinya terhadap Taiwan ‘konsisten’ atau ‘tidak berubah’ sama sekali tidak memadai. Yang diinginkan China dan komunitas internasional adalah jawaban atas pertanyaan apa sebenarnya yang dimaksud pihak Jepang dengan apa yang mereka sebut ‘posisi konsisten’?” demikian pernyataan resmi yang dirilis China.

Pada Rabu (26/11), PM Takaichi menyampaikan di parlemen Jepang bahwa ia ingin membangun hubungan yang baik dengan China melalui dialog, sambil tetap memprioritaskan kepentingan nasional Jepang.

Namun ketegangan meningkat setelah Takaichi sebelumnya menyatakan bahwa penggunaan kekuatan militer oleh China terhadap Taiwan dapat “menimbulkan situasi yang mengancam kelangsungan hidup bagi Jepang”.

Pernyataan ini ditafsirkan sebagai indikasi kemungkinan Jepang melibatkan Pasukan Bela Diri Jepang dalam konflik militer di kawasan Taiwan.

PM Takaichi kemudian menegaskan bahwa pemerintah Jepang akan membuat penilaian secara komprehensif terhadap situasi yang mengancam berdasarkan kondisi yang berkembang dan semua informasi yang tersedia.

China merespons dengan mempertanyakan kembali komitmen Jepang terhadap prinsip satu-China.

“Apakah pihak Jepang masih menganut prinsip 'satu-China'? Pihak Jepang harus mengartikulasikan secara jujur, akurat, dan lengkap apa 'posisi konsisten' itu,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning.

Ia menambahkan bahwa memperhalus isu tanpa menyentuh esensinya tidak akan membuahkan hasil.

China Ambil Langkah Tegas, Warga China Jadi Sasaran di Jepang

Mao Ning juga mengecam pernyataan Jepang yang dinilai tidak bertanggung jawab dan dianggap mencampuri urusan dalam negeri China.

“Taiwan adalah milik China, bagaimana menyelesaikan masalah Taiwan dan mewujudkan reunifikasi nasional adalah urusan China sendiri, bukan urusan Jepang untuk menuding atau bahkan mencampuri urusan tersebut,” tegasnya.

Mao mengungkap bahwa pemerintah China telah menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Jepang karena meningkatnya kasus kejahatan yang menargetkan warga negara China.

“Telah terjadi banyak kejahatan yang menargetkan warga negara China di Jepang. Minggu lalu, polisi Jepang menangkap lima orang yang diduga menyerang warga negara China. Banyak retorika ekstrem dan mengancam terhadap China dapat ditemukan di internet di Jepang,” ungkap Mao.

Ia juga menyebut bahwa Kedutaan Besar dan konsulat China di Jepang mengalami pelecehan baik secara daring maupun langsung oleh kelompok sayap kanan.

China mendesak Jepang untuk menjamin keselamatan warganya dan melindungi lembaga resmi China di wilayah Jepang.

China Batalkan Sejumlah Kerja Sama dan Ancam Balasan Militer

Sebagai bentuk respons diplomatik, pemerintah China telah mengambil sejumlah langkah tegas terhadap Jepang:

  • Menangguhkan kembali impor produk laut dari Jepang
  • Memutus pertemuan antar pejabat tinggi
  • Menyarankan warga negara China agar tidak bepergian atau belajar di Jepang
  • Menghentikan perilisan film-film Jepang

Mengancam akan melakukan pembalasan tegas jika Jepang terlibat secara militer dalam urusan Taiwan

Ketegangan ini terjadi di tengah dinamika geopolitik yang makin kompleks, di mana PM Takaichi juga melakukan pembicaraan via telepon dengan Presiden AS Donald Trump pada Selasa (26/11), hanya satu hari setelah Trump berbicara dengan Presiden China Xi Jinping.

Dalam percakapan itu, Jepang dan AS sepakat untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan di kawasan Indo-Pasifik.

Mao Ning membantah bahwa percakapan Xi–Trump dilakukan atas permintaan China agar AS menyampaikan pesan kepada Jepang.

“Kami telah merilis rangkuman percakapan telepon antara presiden China dan AS, Anda dapat merujuk kepada hal itu,” ujarnya.

Penulis :
Aditya Yohan