Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Dubes UEA Tegaskan Komitmen Kemanusiaan untuk Sudan, Serukan Gencatan Senjata dan Pemerintahan Sipil

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Dubes UEA Tegaskan Komitmen Kemanusiaan untuk Sudan, Serukan Gencatan Senjata dan Pemerintahan Sipil
Foto: (Sumber : Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri berbicara kepada media dalam media gathering di Jakarta, Jumat malam (5/12/2025). ANTARA/Cindy Frishanti/aa..)

Pantau - Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdulla Salem Al Dhaheri, menegaskan komitmen negaranya dalam mendukung penanganan krisis kemanusiaan dan konflik berkepanjangan di Sudan, termasuk mendorong tercapainya gencatan senjata kemanusiaan secepat mungkin.

UEA Desak Gencatan Senjata dan Transisi ke Pemerintahan Sipil

UEA menyerukan agar kedua pihak yang bertikai di Sudan segera menghentikan kekerasan dan menyepakati gencatan senjata kemanusiaan, demi membuka jalan menuju solusi damai dan transisi ke pemerintahan sipil.

"Fokus utama UEA tetap pada pencapaian gencatan senjata segera, termasuk gencatan senjata kemanusiaan antara kedua pihak yang bertikai di Sudan sesegera mungkin, mencapai solusi damai melalui transisi yang dipimpin warga sipil", ujar Al Dhaheri.

Ia mengecam pelanggaran yang dilakukan oleh kedua pihak terhadap rakyat Sudan, dan menyatakan bahwa komunitas internasional tidak menyetujui apa yang terjadi dalam konflik tersebut.

"UEA, begitu pula komunitas internasional, tidak setuju dan tidak akan setuju dengan apa yang terjadi di Sudan", tegasnya.

UEA juga menyampaikan pandangan tegas bahwa kedua pihak yang bertikai saat ini tidak layak memimpin Sudan di masa depan karena telah gagal menjalankan tanggung jawab selama proses transisi.

Rakyat Sudan, menurut Al Dhaheri, berhak mendapatkan pemerintahan sipil yang stabil, aman, dan mampu memimpin pembangunan serta kemakmuran.

UEA Jadi Donatur Terbesar Kedua, Bantuan Mencapai US$4,24 Miliar

Sejak konflik meletus pada 15 April 2023 antara Tentara Sudan (SAF) dan kelompok Rapid Support Forces (RSF), UEA menjadi salah satu negara dengan peran kemanusiaan terbesar.

Konflik yang dipicu oleh perebutan kekuasaan tersebut telah menyebabkan lebih dari 4 juta orang mengungsi ke luar negeri, dan jutaan lainnya mengungsi di dalam negeri.

UEA telah menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai US$784 juta (sekitar Rp13 triliun) sejak 2023, menjadikannya donatur terbesar kedua setelah Amerika Serikat.

Dalam periode 2015–2025, total bantuan UEA untuk Sudan tercatat mencapai sekitar US$4,24 miliar.

Bantuan UEA mencakup bantuan darurat, dukungan pemulihan, serta kerja sama dengan mitra regional dan internasional.

Posisi UEA tetap konsisten sejak awal krisis, yakni mendorong respons kemanusiaan dan mendukung penyelesaian damai atas konflik yang berlangsung.

UEA menilai bahwa penolakan berulang terhadap upaya gencatan senjata oleh pihak bertikai hanya akan menghambat proses perdamaian, sementara rakyat Sudan tetap menjadi korban utama dari kekerasan yang terjadi.

Penulis :
Ahmad Yusuf