
Pantau - Lebih dari tiga juta warga Portugal mengikuti mogok nasional pada Kamis, menjadikannya aksi terbesar dalam 12 tahun terakhir untuk menolak reformasi undang-undang ketenagakerjaan.
Penolakan Serikat Pekerja terhadap Reformasi Pemerintah
Aksi tersebut diorganisir serikat-serikat pekerja besar, termasuk General Union of Workers dan General Confederation of Portuguese Workers, sebagai bentuk penolakan terhadap rencana reformasi yang diajukan pemerintahan Perdana Menteri Luis Montenegro.
Pemerintah mengusulkan perubahan hampir seratus pasal dalam Kode Ketenagakerjaan, termasuk penyederhanaan prosedur pemutusan hubungan kerja dan perluasan skema kerja sementara.
Serikat pekerja menilai reformasi tersebut berpotensi merusak hak buruh, meningkatkan ketidakpastian kerja, serta membatasi aktivitas organisasi pekerja.
Rekor Mogok dan Kebuntuan Negosiasi
Mogok nasional terbesar sebelumnya terjadi pada 2013 ketika pekerja memprotes kebijakan penghematan yang diberlakukan pemerintah atas permintaan pemberi pinjaman internasional, yaitu Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa, dan Dana Moneter Internasional.
Serikat pekerja menyatakan bahwa mobilisasi besar kali ini mencerminkan kekhawatiran mendalam terhadap arah kebijakan pemerintah, sementara negosiasi antara kabinet Montenegro dan perwakilan buruh masih buntu.
- Penulis :
- Aditya Yohan







