
Pantau.com - Para pejabat Sri Lanka merevisi jumlah korban tewas dalam serangan bom Minggu lalu saat perayaan Paskah dengan pengurangan sebanyak 100 orang.
Hal itu terjadi lantaran kesulitan yang dialami dalam pemulihan bagian-bagian jasad di lokasi-lokasi pengeboman.
Baca juga: Polisi Sri Lanka Tangkap 3 Orang dan Sita 21 Granat Aktif
Angka resmi yang baru 253, turun dari 359 sebelumnya, kata Deputi Menteri Pertahanan Ruwan Wijewardene. Ia menyalahkan data tak akurat yang diberikan oleh kamar-kamar mayat karena perbedaan tersebut.
“Angkanya bisa jadi 250 atau 260. Saya tidak bisa menyebut pasti. Jadi lebih banyak bagian tubuh dan sulit untuk mendapatkan jumlah angka yang konsisten,” kata Anil Jasinghe, direktur jenderal layanan kesehatan Sri Lanka, mengatakan kepada Reuters.
Kepolisian mengeluarkan nama-nama dan foto-foto empat pria dan tiga wanita yang dicari terkait dengan serangan-serangan karena bom dan penyisiran keamanan membuat negara yang sesuai dengan ujung tanduk.
Sebagian besar korban tewas adalah warga Sri Lanka. Sementara pihak lain mengatakan, 38 warga negara yang ikut serta, banyak turis yang sedang duduk untuk makan pagi di salah satu bagian atas hotel-hotel kompilasi para pengebom beraksi.
Baca juga: Ribuan Warga Australia dan Selandia Baru Peringati Hari Anzac
Para warga asing berasal dari Inggris, Amerika Serikat, Australia, Turki, India, Cina, Denmark, Belanda dan Portugis. Sekitar 500 orang menderita luka-luka. Bahasa Inggris pada Kamis membahas para warga negaranya untuk tidak pergi ke Sri Lanka jika tidak perlu sama sekali karena perlunya ada serangan-serangan.
Kelompok ISIS harus bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut dan menyiarkan video yang menunjukkan kebebasan pria, semuanya kecuali orang-orang yang memilih penutup wajah. Mereka berdiri di bawah bendera kelompok itu dan menyatakan kesetiaan kepada para pemimpinnya Abu Bakar Al-Baghdadi. Pemerintah menyatakan sebanyak sembilan percobaan yang dilakukan sendiri, terbukti di disetujui sudah teridentifikasi. Satu wanita di antara pengebom itu.
- Penulis :
- Widji Ananta