
Pantau.com - Israel membantah terlibat dalam pembunuhan Fadi Mohammed al-Batsh, imam asal Palestina yang tewas ditembak orang tak dikenal di Kuala Lumpur, Malaysia pada Sabtu, 23 April 2018.
Bantahan itu merupakan jawaban atas tudingan pihak keluarga al-Batsh yang menyebut agen mata-mata Israel Mossad menjadi dalang pembunuhan tersebut.
"Kami telah mendengar pernyataan oleh Kepala Hamas yang bertanggung jawab atas pria itu, menjelaskan bahwa dia terlibat dengan produksi roket, dan dalam pengembangan roket," kata Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman.
Baca juga: Polisi Malaysia Rilis Foto Pelaku Penembakan Imam Palestina
Kabar itu sebelumnya dihembuskan media Israel yang menuding Israel terlibat di kasus itu. Menurut koran Hayom, pembunuhan al-Batsh secara teknis mirip dengan kasus yang menewaskan Fathi Shaqaqi, Sekjen Jihad Islam yang tewas di Malta pada tahun 1995.
Hayom juga menulis, Israel berada dibalik pembunuhan seorang insinyur penerbangan Tunisia Mohamed al-Zawari pada 2016, yang dilaporkan berada di belakang program drone Hamas.
Hamas pada Sabtu, 21 April 2018, menegaskan bahwa al-Batsh adalah anggota kelompok tersebut. Israel disebut-sebut telah membunuh banyak aktivis perlawanan Palestina di masa lalu, yang banyak dari mereka sedang berada di luar negeri.
Baca juga: Jenazah Imam Palestina yang Ditembak Akan Dibawa ke Gaza
Contohnya upaya pembunuhan terhadap kepala politik Hamas Khaled Meshaal di Yordania yang dilakukan agen Mossad pada tahun 1997. Saat itu Khaled disemprot di bagian telinga dengan racun.
Mossad juga diyakini berada di balik pembunuhan komandan Hamas Mahmud al-Mabhuh di sebuah hotel Dubai, pada 2010. Meski begitu, Israel tidak pernah mengonfirmasi atau membantah keterlibatannya dalam pembunuhan Mabhuh.
Sebelumnya diberitakan, Dr Fadi M. R. Albatsh ditembak mati di depan Kondominium Idaman Puteri, Jalan Meranti, Taman Medan, Kuala Lumpur, Sabtu, 21 April 2018, oleh dua pelaku yang menaiki sepeda motor saat hendak shalat subuh.
- Penulis :
- Adryan N