
Pantau - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan meminta PSSI bertanggung jawab usai tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim) yang menewaskan 132 suporter Arema FC.
Permintaan ini merupakan salah satu hasil rekomendasi Tragedi Kanjuruhan yang diselidiki TGIPF sejak beberapa hari lalu. TGIPF menyerahkan hasil rekomendasi hasil temuan investigasi Tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
TGIPF dalam hal ini Ketua Umum Mochamad Iriawan alias Iwan Bule serta Executive Comittee (Exco) PSSI bertanggung jawab dalam mengusut Tragedi Kanjuruhan 132 Aremania.
"Di dalam catatan kami, disampaikan PSSI harus bertanggung jawab, dan sub-sub organisasinya. Bertanggung jawab itu berdasar aturan-aturan resmi, dan yang kedua berdasarkan moral," kata Ketua TGIPF sekaligus Menko Polhukam Mahfud Md.
Kepemimpinan Iwan Bule di PSSI memang disorot sepanjang Tragedi Kanjuruhan. PSSI sempat mengaku tak bisa dimintai pertanggung jawaban atas Tragedi Kanjuruhan. Petisi sampai muncul mendesak Iwan Bule lengser dari jabatannya. Iwan Bule meminta maaf usai PSSI disambangi FIFA.
Presiden Jokowi pun langsung mengarahkan dibentuknya TGIPF, untuk mengusut Tragedi Kanjuruhan. Peristiwa yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya itu menewaskan 132 orang di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022)
Tragedi terjadi usai invasi suporter ke lapangan ditanggapi represif aparat. Gas air mata dilepaskan, sampai membuat penonton panik, dan akhirnya banyak yang terinjak-injak sampai kehabisan napas.
Jumlah korban Tragedi Kanjuruhan menjadi yang terbanyak kedua dalam sejarah sepakbola di dunia. Seluruh dunia berduka, dan FIFA sampai datang ke Indonesia untuk membantu membenahi masalah sepakbola Tanah Air.
Permintaan ini merupakan salah satu hasil rekomendasi Tragedi Kanjuruhan yang diselidiki TGIPF sejak beberapa hari lalu. TGIPF menyerahkan hasil rekomendasi hasil temuan investigasi Tragedi Kanjuruhan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
TGIPF dalam hal ini Ketua Umum Mochamad Iriawan alias Iwan Bule serta Executive Comittee (Exco) PSSI bertanggung jawab dalam mengusut Tragedi Kanjuruhan 132 Aremania.
"Di dalam catatan kami, disampaikan PSSI harus bertanggung jawab, dan sub-sub organisasinya. Bertanggung jawab itu berdasar aturan-aturan resmi, dan yang kedua berdasarkan moral," kata Ketua TGIPF sekaligus Menko Polhukam Mahfud Md.
Kepemimpinan Iwan Bule di PSSI memang disorot sepanjang Tragedi Kanjuruhan. PSSI sempat mengaku tak bisa dimintai pertanggung jawaban atas Tragedi Kanjuruhan. Petisi sampai muncul mendesak Iwan Bule lengser dari jabatannya. Iwan Bule meminta maaf usai PSSI disambangi FIFA.
Presiden Jokowi pun langsung mengarahkan dibentuknya TGIPF, untuk mengusut Tragedi Kanjuruhan. Peristiwa yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya itu menewaskan 132 orang di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022)
Tragedi terjadi usai invasi suporter ke lapangan ditanggapi represif aparat. Gas air mata dilepaskan, sampai membuat penonton panik, dan akhirnya banyak yang terinjak-injak sampai kehabisan napas.
Jumlah korban Tragedi Kanjuruhan menjadi yang terbanyak kedua dalam sejarah sepakbola di dunia. Seluruh dunia berduka, dan FIFA sampai datang ke Indonesia untuk membantu membenahi masalah sepakbola Tanah Air.
- Penulis :
- khaliedmalvino