
Pantau - Presiden Partai Buruh Said Iqbal mendesak mundur Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkarson serta Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Morut Yanis Lakawa imbas bentrokan maut antara tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja Indonesia (TKI) di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI).
Iqbal mendesak Bupati dan Kadisnaker Morut tak berpihak pada perusahaan. Iqbal juga mengklaim sudha menerima laporan jika Bupati dan Kadisnaker Morut tak mendengar aspirasi para buruh.
"Kami meminta Pemda, Bupati Morowali Utara dan Disnaker, jangan membela sepihak kepada manajemen, kami kecam keras cara-cara Disnaker dan Bupati Morowali Utara yang tanda petik dari laporan yang kami terima berpihak kepada pihak manajemen, tidak mau mendengar aspirasi dari para buruh, aspirasi daripada masyarakat," kata Said Iqbal kepada wartawan, di Hotel Ciputra Grogol, Senin (16/1/2023).
"Disnaker dan Bupati Morowali Utara sebaiknya mundur. Kami mengecam keras. Kalau lebih sensitif, lebih preventif, tentu tidak akan terjadi kerusuhan," sambungnya.
Iqbal menyebut, bentrokan maut didasari beberapa faktor, antara lain persoalan kenaikan upah, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), hingga kultur budaya perusahaan PT GNI. Iqbal meminta semua yang terlibat mesti bertanggung jawab atas kasus ini.
"Kami minta Kadisnaker dan Bupati Morut bertanggung jawab terhadap kerusuhan itu dan pihak-pihak yang terlibat harus diusut tuntas," kata Said Iqbal.
Iqbal kemudian meminta para pekerja di Morowali Utara untuk menahan diri dan tidak melakukan kekerasan. Iqbal juga menganjurkan para pekerja membangun dialog sosial.
"Oleh karena itu kepada ssluruh pekerja di PT GNI dan seluruh pekerja di Morowali Utara hentikan kekerasan, kekerasan tidak menyelesaikan masalah hanya menimbulkan masalah tetap bekerja, hentikan pemogokan untuk sementara duduk berunding dan bangun sosial dialog," tuturnya.
Iqbal mendesak Bupati dan Kadisnaker Morut tak berpihak pada perusahaan. Iqbal juga mengklaim sudha menerima laporan jika Bupati dan Kadisnaker Morut tak mendengar aspirasi para buruh.
"Kami meminta Pemda, Bupati Morowali Utara dan Disnaker, jangan membela sepihak kepada manajemen, kami kecam keras cara-cara Disnaker dan Bupati Morowali Utara yang tanda petik dari laporan yang kami terima berpihak kepada pihak manajemen, tidak mau mendengar aspirasi dari para buruh, aspirasi daripada masyarakat," kata Said Iqbal kepada wartawan, di Hotel Ciputra Grogol, Senin (16/1/2023).
"Disnaker dan Bupati Morowali Utara sebaiknya mundur. Kami mengecam keras. Kalau lebih sensitif, lebih preventif, tentu tidak akan terjadi kerusuhan," sambungnya.
Iqbal menyebut, bentrokan maut didasari beberapa faktor, antara lain persoalan kenaikan upah, kesehatan dan keselamatan kerja (K3), hingga kultur budaya perusahaan PT GNI. Iqbal meminta semua yang terlibat mesti bertanggung jawab atas kasus ini.
"Kami minta Kadisnaker dan Bupati Morut bertanggung jawab terhadap kerusuhan itu dan pihak-pihak yang terlibat harus diusut tuntas," kata Said Iqbal.
Iqbal kemudian meminta para pekerja di Morowali Utara untuk menahan diri dan tidak melakukan kekerasan. Iqbal juga menganjurkan para pekerja membangun dialog sosial.
"Oleh karena itu kepada ssluruh pekerja di PT GNI dan seluruh pekerja di Morowali Utara hentikan kekerasan, kekerasan tidak menyelesaikan masalah hanya menimbulkan masalah tetap bekerja, hentikan pemogokan untuk sementara duduk berunding dan bangun sosial dialog," tuturnya.
- Penulis :
- khaliedmalvino