
Pantau - Legislator Komisi III DPR RI Fraksi PPP Arsul Sani menanggapi kecelakaan maut oleh mobil Audi A8 menabrak mahasiswi Cianjur hingga tewas.
Diketahui, mahasiswi Cianjur tersebut bernama Selvi Amalia Nuraeni dan berkuliah di Universitas Suryakencana (Unsur).
Arsul Sani mendesak pihak kepolisian menyelidiki insiden maut serta meringkus pengendara mobil mewah tersebut agar segera diproses hukum.
"Polri harus selidiki, temukan dan pastikan bahwa penabrak yang diduga mobil Audi A8 tersebut diproses hukum," kata Arsul kepada wartawan Rabu (25/1/2023).
Arsul mengatakan, proses hukum terhadap pengendara mobil Audi A8 itu perlu ditegakkan agar prasangka publik bahwa penabraknya bukan kendaraan yang menjadi bagian dari iring-iringan polisi terjawab.
Menurut Arsul, pengendara mobil Audi A8 mesti diproses hukum lantaran kelalaiannya menyebabkan kematian seseorang.
"Tanpa dilakukannya penyidikan yang mendalam, prasangka publik tersebut bisa terus melekat," ucapnya.
Berbeda keterangan antara polisi dan keluarga korban
Polres Cianjur, Jawa Barat menduga kuat penabrak mahasiswi Selvi Amalia Nuraeni bukan dari rombongan polisi yang melintas. Polres bahkan bisa memastikan jenis mobil penabrak merek Audi tipe A8.
Namun belum 24 jam, pernyataan Polres Cianjur dibantah pihak keluarga korban. Keluarga menegaskan tidak ada Audi A8 yang melintas saat peristiwa nahas terjadi.
“Tidak ada itu mobil Audi di lokasi kejadian. Kita sudah mengumpulkan bukti yang menabrak adalah mobil anggota iring-iringan pejabat kepolisian,” kata kuasa hukum keluarga korban, Yudi Junaidi kepada wartawan di Universitas Suryakencana (Unsur), Rabu (25/1/2023).
Yudi bahkan mengaku mengantongi rekaman CCTV. Sama dengan Polres Cianjur, yang juga mengantongi CCTV.
Namun CCTV yang dilihat Yudi, tidak terlihat Audi A8 yang dimaksud. Yudi meyakini bahwa penabrak Selvi merupakan Innova hitam.
“Mobil tersebut ikut rombongan, bahkan terparkir di TKP kasus Wowon ‘Serial Killer’ di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Bahkan ada goresan bekas gesekan di bemper bagian depan sebelah kanan,” ujarnya.
Meski demikian, Yudi menghormati proses yang sedang dilakukan Polres Cianjur. Polres menduga kuat Audi A8, meski belum bisa menemukan mobil dan sopirnya hingga berita ini diturunkan.
Peristiwa ini mengemuka usai beredar di media sosial. Mahasiswi FH Universitas Suryakencana Cianjur ini mengalami kecelakaan pada Jumat (20/1/2023) di Jalan Bandung-Cianjur. Kasus ini menjadi heboh lantaran diduga penabrak adalah salah satu mobil rombongan pejabat teras Polri.
Namun Polres Cianjur memastikan bukan rombongan yang melintas. Akan tetapi, Audi A8 yang memaksa masuk ke dalam rangkaian tersebut.
“Itu mobil liar yang memaksa ikut. Karena terlihat mobil itu sempat tertinggal jauh namun kembali ngebut dan masuk ke bagian paling belakang iring-iringan,” kata Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, Rabu (25/1/2023).
Diketahui, mahasiswi Cianjur tersebut bernama Selvi Amalia Nuraeni dan berkuliah di Universitas Suryakencana (Unsur).
Arsul Sani mendesak pihak kepolisian menyelidiki insiden maut serta meringkus pengendara mobil mewah tersebut agar segera diproses hukum.
"Polri harus selidiki, temukan dan pastikan bahwa penabrak yang diduga mobil Audi A8 tersebut diproses hukum," kata Arsul kepada wartawan Rabu (25/1/2023).
Arsul mengatakan, proses hukum terhadap pengendara mobil Audi A8 itu perlu ditegakkan agar prasangka publik bahwa penabraknya bukan kendaraan yang menjadi bagian dari iring-iringan polisi terjawab.
Menurut Arsul, pengendara mobil Audi A8 mesti diproses hukum lantaran kelalaiannya menyebabkan kematian seseorang.
"Tanpa dilakukannya penyidikan yang mendalam, prasangka publik tersebut bisa terus melekat," ucapnya.
Berbeda keterangan antara polisi dan keluarga korban
Polres Cianjur, Jawa Barat menduga kuat penabrak mahasiswi Selvi Amalia Nuraeni bukan dari rombongan polisi yang melintas. Polres bahkan bisa memastikan jenis mobil penabrak merek Audi tipe A8.
Namun belum 24 jam, pernyataan Polres Cianjur dibantah pihak keluarga korban. Keluarga menegaskan tidak ada Audi A8 yang melintas saat peristiwa nahas terjadi.
“Tidak ada itu mobil Audi di lokasi kejadian. Kita sudah mengumpulkan bukti yang menabrak adalah mobil anggota iring-iringan pejabat kepolisian,” kata kuasa hukum keluarga korban, Yudi Junaidi kepada wartawan di Universitas Suryakencana (Unsur), Rabu (25/1/2023).
Yudi bahkan mengaku mengantongi rekaman CCTV. Sama dengan Polres Cianjur, yang juga mengantongi CCTV.
Namun CCTV yang dilihat Yudi, tidak terlihat Audi A8 yang dimaksud. Yudi meyakini bahwa penabrak Selvi merupakan Innova hitam.
“Mobil tersebut ikut rombongan, bahkan terparkir di TKP kasus Wowon ‘Serial Killer’ di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Bahkan ada goresan bekas gesekan di bemper bagian depan sebelah kanan,” ujarnya.
Meski demikian, Yudi menghormati proses yang sedang dilakukan Polres Cianjur. Polres menduga kuat Audi A8, meski belum bisa menemukan mobil dan sopirnya hingga berita ini diturunkan.
Peristiwa ini mengemuka usai beredar di media sosial. Mahasiswi FH Universitas Suryakencana Cianjur ini mengalami kecelakaan pada Jumat (20/1/2023) di Jalan Bandung-Cianjur. Kasus ini menjadi heboh lantaran diduga penabrak adalah salah satu mobil rombongan pejabat teras Polri.
Namun Polres Cianjur memastikan bukan rombongan yang melintas. Akan tetapi, Audi A8 yang memaksa masuk ke dalam rangkaian tersebut.
“Itu mobil liar yang memaksa ikut. Karena terlihat mobil itu sempat tertinggal jauh namun kembali ngebut dan masuk ke bagian paling belakang iring-iringan,” kata Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, Rabu (25/1/2023).
- Penulis :
- khaliedmalvino