
Pantau - Polres Malinau digeruduk sejumlah keluarga terduga bandar sabu berinisial LH (25) yang tewas ditembak polisi. Mereka turut membawa mandau dan tombak untuk mencari oknum polisi yang menembak LH.
"Iya bawa senjata tajam (mandau). Jadi mereka ini dari kampung tiba-tiba aja langsung nyerang di polres. Akibatnya kaca depan lobi Polres Malinau pecah," kata Kasi Humas Polres Malinau Iptu Subandi, Minggu (5/2/2023).
Subandi mengungkapkan, keluarga LH menggeruduk Polres Malinau, Minggu siang (5/2/2023). Mereka datang mencari polisi yang menembak LH hingga tewas.
"Jadi mereka mau ketemu itu (Brigpol W), jadi kita halangi ternyata dengan penjelasan kita itu mereka tidak terima, akhirnya mereka merangsek masuk," kata Subandi.
Keluarga LH mengira Brigadir W masih berada di Polres Malinau sehingga mereka memaksa ingin masuk. Padahal Brigadir W telah diamankan di Polda Kalimantan Utara (Kaltara).
"Yang mereka pikir, tujuan mereka salah paham bahwa dikirain mereka si Brigpol W ini masih ada di polres," imbuhnya.
Subandi mengklaim insiden penembakan berujung tewasnya terduga bandar sabu itu merupakan kesalahpahaman. Sebab kematian LH oleh polisi sudah diselesaikan Bupati Malinau dan Kapolres Malinau dengan bertemu keluarga inti korban.
"Dari keluarga korban yang belum paham, tadinya sudah diselesaikan sama pak bupati turun tangan ke lapangan, yang keluarga-keluarga intinya ini sudah sepakat. Nah mereka ini dari keluarga yang agak jauh, itu ga paham bahwa permasalahan ini sudah ditangani oleh Polres dan pak Bupati," bebernya.
Meski begitu, polisi hingga kini masih menjaga di area Polres Malinau. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penyerangan susulan.
"Kita ada bantuan dari Polda, Brimob satu kompi, terus dari Sabhara Polda Kaltara. Iya kita masih antisipasi, cuman sementara untuk kondisi sudah kondusif semua. Terus ini pak Waka Polda dan Satbrimob, sama Ditreskrimum turun ke lapangan dan sudah ke rumah duka," pungkasnya.
"Iya bawa senjata tajam (mandau). Jadi mereka ini dari kampung tiba-tiba aja langsung nyerang di polres. Akibatnya kaca depan lobi Polres Malinau pecah," kata Kasi Humas Polres Malinau Iptu Subandi, Minggu (5/2/2023).
Subandi mengungkapkan, keluarga LH menggeruduk Polres Malinau, Minggu siang (5/2/2023). Mereka datang mencari polisi yang menembak LH hingga tewas.
"Jadi mereka mau ketemu itu (Brigpol W), jadi kita halangi ternyata dengan penjelasan kita itu mereka tidak terima, akhirnya mereka merangsek masuk," kata Subandi.
Keluarga LH mengira Brigadir W masih berada di Polres Malinau sehingga mereka memaksa ingin masuk. Padahal Brigadir W telah diamankan di Polda Kalimantan Utara (Kaltara).
"Yang mereka pikir, tujuan mereka salah paham bahwa dikirain mereka si Brigpol W ini masih ada di polres," imbuhnya.
Subandi mengklaim insiden penembakan berujung tewasnya terduga bandar sabu itu merupakan kesalahpahaman. Sebab kematian LH oleh polisi sudah diselesaikan Bupati Malinau dan Kapolres Malinau dengan bertemu keluarga inti korban.
"Dari keluarga korban yang belum paham, tadinya sudah diselesaikan sama pak bupati turun tangan ke lapangan, yang keluarga-keluarga intinya ini sudah sepakat. Nah mereka ini dari keluarga yang agak jauh, itu ga paham bahwa permasalahan ini sudah ditangani oleh Polres dan pak Bupati," bebernya.
Meski begitu, polisi hingga kini masih menjaga di area Polres Malinau. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penyerangan susulan.
"Kita ada bantuan dari Polda, Brimob satu kompi, terus dari Sabhara Polda Kaltara. Iya kita masih antisipasi, cuman sementara untuk kondisi sudah kondusif semua. Terus ini pak Waka Polda dan Satbrimob, sama Ditreskrimum turun ke lapangan dan sudah ke rumah duka," pungkasnya.
#Tembak Mati#Oknum Polisi#Kalimantan Utara#Bandar Sabu#Polda Kaltara#Kabupaten Malinau#Polres Malinau
- Penulis :
- khaliedmalvino