
Pantau - Kapolsek Kawasan Bandara Sultan Hasanuddin Iptu Arsyad mengatakan, pistol yang meletus di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar merupakan milik Direktur Utama (Dirut) PT Berdikari, Harry Warganegara.
Arsyad menuturkan, pistol itu milik Harry Warganegara ini berkaliber 32 battle Army. Arsyad menambahkan, insiden letusan pistol ini berlokasi di area Check In Counter Bandara, Senin (17/4/2023) sekitar pukul 07.40 Wita.
Menurut Arsyad, pistol itu dibawa protokoler Kementerian Pertanian (Kementan) atas nama Faisal. Arsyad mengungkapkan, pistol tersebut ada di tas Harry Warganegara.
Arsyad menyebut, aat hendak dikeluarkan dan diambil kartunya hasil konfirmasi Faisal, pistol itu jatuh ke lantai. Arsyad menuturkan, saat hendak diambil dan diangkat mendadak pistol tersebut meletus.
Arsyad menyampaikan, pistol yang meletus itu memiliki 5 peluru. Diketahui, 2 peluru senajata api, sementara 3 peluru lainnya merupakan karet.
Arsyad mengaku, tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Sementara Harry Warganegara sebagai pemilik senjata api itu telah melanjutkan perjalanannya usai sempat dimintai keterangan.
Sebelumnya diberitakan, pistol milik oknum Direktur Utama (Dirut) BUMN meletus di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Pihak bandara menyebut, insiden ini sudah dalam penanganan Polsek Kawasan Bandara.
“Itu (pistol oknum Dirut BUMN menyalak) sudah ditangani pihak berwajib,” ujar Relation Manager Bandara Internasional Hasanuddin Iwan Risdianto saat dimintai konfirmasi, Rabu (19/4/2023).
Iwan menuturkan, insiden pistol meletus itu terjadi saat oknum Dirut BUMN yang tak disebutkan identitasnya itu sedang diperiksa petugas bandara pada Senin (17/4/2023). Namun Iwan belum menjelaskan lebih jauh kronologi insiden itu.
“Sudah kemarin, 2 hari yang lalu kalau tidak salah tanggal 17 hari Senin,” ujar Iwan.
“Saya enggak ngerti juga kronologis yang jelasnya pihak polisi sudah menangani itu untuk jelasnya ke KP3 aja,” lanjut dia.
Iwan tak mengkonfirmasi ada atau tidaknya korban jiwa usai insiden itu. Dia hanya menegaskan pihaknya tak lagi berwenang memberikan penjelasan lebih jauh.
“Jadi kami sudah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib, hal ini KP3 bandara sebagai pihak yang berwenang untuk memberikan keterangan, jadi kami langsung serahkan ke mereka,”katanya.
Arsyad menuturkan, pistol itu milik Harry Warganegara ini berkaliber 32 battle Army. Arsyad menambahkan, insiden letusan pistol ini berlokasi di area Check In Counter Bandara, Senin (17/4/2023) sekitar pukul 07.40 Wita.
Menurut Arsyad, pistol itu dibawa protokoler Kementerian Pertanian (Kementan) atas nama Faisal. Arsyad mengungkapkan, pistol tersebut ada di tas Harry Warganegara.
Arsyad menyebut, aat hendak dikeluarkan dan diambil kartunya hasil konfirmasi Faisal, pistol itu jatuh ke lantai. Arsyad menuturkan, saat hendak diambil dan diangkat mendadak pistol tersebut meletus.
Arsyad menyampaikan, pistol yang meletus itu memiliki 5 peluru. Diketahui, 2 peluru senajata api, sementara 3 peluru lainnya merupakan karet.
Arsyad mengaku, tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Sementara Harry Warganegara sebagai pemilik senjata api itu telah melanjutkan perjalanannya usai sempat dimintai keterangan.
Sebelumnya diberitakan, pistol milik oknum Direktur Utama (Dirut) BUMN meletus di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Pihak bandara menyebut, insiden ini sudah dalam penanganan Polsek Kawasan Bandara.
“Itu (pistol oknum Dirut BUMN menyalak) sudah ditangani pihak berwajib,” ujar Relation Manager Bandara Internasional Hasanuddin Iwan Risdianto saat dimintai konfirmasi, Rabu (19/4/2023).
Iwan menuturkan, insiden pistol meletus itu terjadi saat oknum Dirut BUMN yang tak disebutkan identitasnya itu sedang diperiksa petugas bandara pada Senin (17/4/2023). Namun Iwan belum menjelaskan lebih jauh kronologi insiden itu.
“Sudah kemarin, 2 hari yang lalu kalau tidak salah tanggal 17 hari Senin,” ujar Iwan.
“Saya enggak ngerti juga kronologis yang jelasnya pihak polisi sudah menangani itu untuk jelasnya ke KP3 aja,” lanjut dia.
Iwan tak mengkonfirmasi ada atau tidaknya korban jiwa usai insiden itu. Dia hanya menegaskan pihaknya tak lagi berwenang memberikan penjelasan lebih jauh.
“Jadi kami sudah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib, hal ini KP3 bandara sebagai pihak yang berwenang untuk memberikan keterangan, jadi kami langsung serahkan ke mereka,”katanya.
- Penulis :
- khaliedmalvino