
Pantau - Komisi III DPR RI meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas informasi mengenai kebocoran 34 juta data paspor.
Anggota Komisi III DPR RI, Nasi Djamil menyatakan, kasus ini bukan hanya terjadi pada kali saja, melainkan sudah terus terulang. Hal ini menunjukkan lemahnya keamanan pusat data nasional.
"Usut tuntas pihak-pihak yang bertanggung jawab atas keamanan data ini, karena ini sudah masuk unsur pidana,” kata Nasir, Jumat (7/7/2023).
Ia mengatakan, dengan adanya UU Perlindungan Data Pribadi, seharusnya sudah bisa mencegah kasus serupa terulang kembali.
“Dengan sanksi pidana yang berat tentunya hal itu bisa menjadi efek jera bagi para pelaku di bidang teknologi siber ini,” tegasnya.
Meski begitu, Nasir juga meragukan motif dugaan pembocoran ini hanya berkaitan dengan urusan finansial atau uang buat para pelakunya.
Politisi PKS ini menduga, hal ini bisa saja sengaja dibocorkan oleh internal di dalam Kementerian Kominfo pasca tertangkapnya Johnny G. Plate dalam kasus korupsi BTS.
"Jadi intinya, kasus ini harus diungkap siapa pelaku dan apa motifnya. Bocor atau sengaja dibocorkan,” pungkasnya.
Anggota Komisi III DPR RI, Nasi Djamil menyatakan, kasus ini bukan hanya terjadi pada kali saja, melainkan sudah terus terulang. Hal ini menunjukkan lemahnya keamanan pusat data nasional.
"Usut tuntas pihak-pihak yang bertanggung jawab atas keamanan data ini, karena ini sudah masuk unsur pidana,” kata Nasir, Jumat (7/7/2023).
Ia mengatakan, dengan adanya UU Perlindungan Data Pribadi, seharusnya sudah bisa mencegah kasus serupa terulang kembali.
“Dengan sanksi pidana yang berat tentunya hal itu bisa menjadi efek jera bagi para pelaku di bidang teknologi siber ini,” tegasnya.
Meski begitu, Nasir juga meragukan motif dugaan pembocoran ini hanya berkaitan dengan urusan finansial atau uang buat para pelakunya.
Politisi PKS ini menduga, hal ini bisa saja sengaja dibocorkan oleh internal di dalam Kementerian Kominfo pasca tertangkapnya Johnny G. Plate dalam kasus korupsi BTS.
"Jadi intinya, kasus ini harus diungkap siapa pelaku dan apa motifnya. Bocor atau sengaja dibocorkan,” pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas