
Pantau - Kasus bayi tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masih menjadi perhatian. Kini, kedua orang tua dan dua bayi tersebut telah bertemu dalam rangka membangun bonding dalam masa transisi bayi kepada orang tua kandung.
"Kita melaksanakan bonding pertama, keluarga S dengan keluarga D di rumah bersama ruang PPA Polres Bogor," ujar Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, kepada wartawan, Rabu (20/8/2023).
Lebih lanjut Rio mengatakan bahwa pertemuan ini dijadwalkan selama tiga hari agar tercipta kedekatan antara kedua bayi dengan orang tua kandungnya.
"Ini langkah awal, ini dijadwalkan selama tiga hari mereka hadir untuk menciptakan bonding antara si anak dengan ibu biologisnya," katanya.
Diketahui, aparat kepolisian menyampaikan hasll tes DNA silang antara dua bayi yang diduga tertukar. Hasilnya pun dinyatakan bahwa kedua bayi tersebut benar-benar tertukar.
"Ditemukan memang fix 99,99 persen berdasarkan data yang diberikan oleh Kapuslabfor yang diwakili oleh beliau bahwa anak tersebut memang tertukar," kata Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, dalam jumpa pers di Bogor, Jumat (25/8).
Setelah benar-benar dinyatakan tertukar, proses selanjutnya adalah pengembalian anak kepada orang tua kandung akan dijalankan dengan proses satu bulan dan telah disepakati.
Tahapan pertama akan dijalankan dalam satu pekan, saat tahap ini pihak Kementerian PPPA akan melakukan asesmen ke tiap anak dan keluarga. Selanjutnya, anak tertukar ini akan dikeluarkan dengan keluarga baru yang merupakan keluargan kandungnya.
Tahap kedua, penyesuaian anak nanti akan mulai dikenalkan dengan lingkungan yang nanti anak ini tumbuh berkembang di masing-masih keluarga orang tua kandungnya.
Kemudian asesmen ulang akan dilakukan. Proses akan dilakukan berjalan sampai pekan keempat. Setelahnya, baru ada penyerahan anak.
"Plus dua hari akan dilakukan penyerahan. Penyerahan masing-masing anak ke orang tua biologisnya," kata Deputi PPPA, Nahar.
Diberitakan sebelumnya, seoang ibu bernama Siti Mauliah alias S di Ciseeng, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, menyebut bahwa bayinya tertukar dengan bayi lain. Hal ini diperkuat dengan hasil tes DNA menunjukkan bahwa bayi yang dilahirkan di RS Sentosa Bogor dan selama satu tahun bersama Siti itu bukan anak kandungnya. Kasus dugaan bayi tertukar ini pun telah ia laporkan ke pihak kepolisian agar dapat membatu untuk kembali dengan anak kandungnya.
- Penulis :
- Firdha Riris