Pantau - Ketua nonaktif KPK, Firli Bahuri telah menuntaskan pemeriksaan di Gedung Dewan Pengawas (Dewas) KPK soal dugaan pelanggaran kode etik.
Firli Bahuri diduga bertemu bekas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), yang diketahui sedang berperkara di KPK.
Saat keluar Gedung Dewas KPK, Firli Bahuri merespons pertanyaan para wartawan dengan singkat. Firli Bahuri baru keluar Gedung Dewas KPK sekitar pukul 11.45 WIB. Dia mengenakan kemeja biru muda dan terlihat tersenyum sembari masuk ke mobil.
"Terima kasih ya," ujarnya.
Sementara itu, Dewan Pengawas (Dewas) KPK sebelumnya bakal melanjutkan pemeriksaan terhadap Ketua nonaktif KPK, Firli Bahuri terkait pertemuan dengan bekas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Diketahui, dalam pertemuan itu diduga mengandung pelanggaran kode etik sebagai penegak hukum.
"Kita lanjutkan pemeriksaan pendahuluan, kemungkinan besar siang ini," kata Anggota Dewas KPK, Syamsuddin Haris di Gedung Dewas KPK, Jakarta Selatan, Selasa (5/12/2023).
Dia menuturkan, pemeriksaan pendahuluan adalah prosedur standar Dewas KPK saat menangani dugaan pelanggaran etik. Dewas KPK, lanjut Syamsuddin, bakal menentukan nasib Firli Bahuri dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik ke tahap sidang melalui pemeriksaan pendahuluan tersebut.
"Pemeriksaan pendahuluan sesuai SOP (standard operating procedure) Dewas itu akan memutuskan apakah dilanjutkan ke sidang etik atau tidak," ujarnya.
Untuk diketahui, Firli Bahuri dilaporkan ke Dewas KPK karena beredar foto yang menampilkan dirinya bersama Syahrul Yasin Limpo (SYL) di sebuah lapangan olahraga.
Dasar laporan tersebut adalah Peraturan Dewas KPK Nomor 3 Tahun 2021 yang berisi larangan bagi setiap insan KPK untuk bertemu dengan pihak berperkara di lembaga antirasuah tersebut.
Firli kemudian memberikan pernyataan bahwa fotonya bersama SYL saat itu diambil sebelum mantan gubernur Sulawesi Selatan itu berperkara di KPK.
"Pertemuan di lapangan bulu tangkis antara saya dengan menteri pertanian, saat itu Syahrul Yasin Limpo, terjadi sebelum periode tersebut, tepatnya yaitu sekitar pada tanggal 2 Maret 2022; dan itu pun beramai-ramai di tempat terbuka," kata Firli Bahuri dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (9/10/2023).
Firli Bahuri kemudian mengungkapkan bahwa perkara di Kementerian Pertanian mulai masuk ke tahap penyelidikan KPK sekitar bulan Januari 2023.
"Maka dalam waktu tersebut, status Saudara Syahrul Yasin Limpo bukan tersangka, terdakwa, terpidana, atau pihak yang berperkara di KPK," ujar Firli Bahuri.
Firli Bahuri menegaskan bahwa pertemuan tersebut bukan atas undangan atau inisiatif dirinya, sebagaimana dituduhkan oleh sejumlah pihak.
- Penulis :
- Khalied Malvino
