Pantau - Seorang lansia jadi korban penipuan Rp500 juta. Orangtua asuh dari puluhan anak tenaga kerja Indonesia (TKI) atau kini pekerja migran Indonesia (PMI), itu mengaku ditipu oleh mantan pejabat yang mengurusi PMI. Saat itu, lembaga tersebut bernama BNP2TKI. Lansia itu kini mencari keadilan.
"Total saya serahkan Rp500 juta itu kontan saya serahkan. Tapi sampai hari ini, dia (pelaku) tidak pernah memikirkan uang itu berapa, separuhnya atau bagaimana," kata Herlina kepada wartawan, Sabtu (4/5/2024).
Persoalan bermula kala Herlina membuka kantin di terminal khusus TKI di Selapajang, Kabupaten Tangerang, Banten. Saat itu, kata dia, kantin bisa tetap berdiri kalau ia menyerahkan sejumlah uang. Uang yang diminta sebesar Rp500 juta. Herlina pun memenuhi permintaan tersebut.
"Uang diminta oleh pimpinan pejabat yang urusi TKI lewat asistennya," ucap Herlina.
Tapi, usai uang diberikan, beberapa hari berselang terminal khusus TKI itu ditutup oleh pemerintah. Tepatnya pada September 2014 silam. Atas itu Herlina merasa ditipu dan dirugikan.
Hingga kini ia masih mencari keadilan atas perkaranya. Ia pun berencana meminta bantuan hukum ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
"Rencananya saya mau minta bantuan Pak Hotman Paris, beliau kan benar-benar orang bijaksana lah," kata lansia yang jadi orangtua asuh 23 anak TKI itu.
- Penulis :
- Rizki
- Editor :
- Rizki
