
Pantau - Polisi menangkap pasangan gay berinisial AW (22) dan RSA (18) saat mengedarkan minuman keras (miras) ke Kota Mojokerto, Jawa Timur. Pasangan gay tersebut nekat menjual miras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
AW merupakan warga Krian, Sidoarjo, sementara RSA adalah warga Dukuh Pakis, Surabaya. Mereka telah hidup bersama 10 bulan di sebuah kos di Krian, Sidoarjo yang kemudian nekat mengedarkan miras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"RSA tidak mau sekolah sejak kelas 9 SMP, tidak sampai lulus. Dia pergi hanya ingin dengan pasangannya (AW)," jelas Kasat Samapta Polres Mojokerto Kota AKP Anang Leo kepada wartawan, Minggu (7/7/2024).
Akibat terkena PHK, AW dan RSA memutuskan untuk menjual minuman keras jenis arak bali selama tiga bulan terakhir. Menurut Anang, keduanya memperoleh arak bali dari Surabaya dan menjualnya melalui media sosial. Selama ini, mereka melayani pembeli di daerah Krian dan sekitarnya.
Mereka menjual arak Bali tersebut 35 ribu per botol dan memperoleh keuntungan 20 ribu per botol.
"Setiap botol arak bali mereka jual Rp 35.000. Mereka untung Rp 20.000 per botol karena kulaknya Rp 15.000 per botol," ungkapnya.
Kemudian, aksi pasangan gay tersebut dihentikan oleh Unit Turjawali Satsamapta Polres Mojokerto Kota. Saat itu, polisi menyamar sebagai pembeli untuk memancing AW dan RSA ke Kota Mojokerto.
Lalu, transaksi miras tersebut dilakukan pada Jumat (5/7) sekitar pukul 15.30 WIB di Jalan Majapahit, Kota Mojokerto. Akhirnya, AW dan RSA berhasil diamankan polisi beserta barang bukti sebanyak 10 botol arak bali kemasan 600 ml.
"Kedua tersangka dan barang bukti 10 botol arak bali kami amankan ke Polres Mojokerto Kota guna dimintai keterangan lebih lanjut," terang dia.
Akibat perbuatan keduanya, mereka dijerat pasal 512 ayat (1) KUHP dan/atau pasal 25 ayat (2) Perda Kota Mojokerto nomor 2 tahun 2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol.
"Karena keduanya menjual dan mengedarkan minuman beralkohol tanpa memiliki SIUP MB dan SIUP MBT," pungkas Anang.
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila