
Pantau - Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi, meminta kepolisian untuk mengusut secara tuntas kasus kematian tragis seorang siswa MTs di Blitar, berinisial KAF (13).
KAF dilaporkan meninggal dunia setelah dilempar kayu berpaku oleh guru pendamping akibat dinilai melanggar kedisiplinan.
"Saya mendesak aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan secara transparan dan profesional, agar pihak yang bersalah dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku," tegasnya, Minggu (29/9/2024).
Kahfi mengungkapkan rasa prihatinnya atas insiden tersebut. Ia menekankan pentingnya menjadikan lembaga pendidikan, terutama madrasah dan pesantren, sebagai tempat yang aman bagi para santri untuk belajar dan berkembang.
"Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan, kita harus memastikan bahwa lembaga pendidikan, khususnya pesantren dan madrasah, menjadi tempat yang aman bagi santri untuk belajar dan tumbuh," katanya.
Lebih lanjut, Kahfi menyerukan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap skema pengawasan di lembaga pendidikan keagamaan.
Menurutnya, mekanisme pengawasan harus diperbaiki, terutama dalam pembinaan dan perilaku pendamping santri.
"Saya mendorong evaluasi terhadap mekanisme pengawasan dalam lembaga pendidikan, khususnya terkait pembinaan dan perilaku pendamping santri," tambahnya.
Kahfi juga menegaskan, kekerasan dalam bentuk apapun, baik fisik maupun verbal, tidak boleh terjadi di lingkungan pendidikan.
Ia meminta agar pendekatan persuasif diutamakan dalam penyelesaian masalah di madrasah dan pesantren.
"Saya berharap kejadian ini tidak terulang dan pemerintah bersama lembaga terkait harus memperkuat regulasi serta pengawasan di institusi pendidikan keagamaan," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas