
Pantau - Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kini beralih dari fokus operasi tangkap tangan (OTT) ke penanganan kasus dengan kerugian negara besar.
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, menyatakan dukungannya terhadap perubahan metode KPK yang lebih menargetkan kasus korupsi besar.
"Saya sepenuhnya mendukung KPK yang mulai menggunakan metode membangun kasus. Ini akan lebih efektif untuk menangani korupsi besar," ujar Boyamin, Jumat (25/10/2024).
Boyamin sebelumnya kerap mengkritik KPK karena hanya menangani perkara kecil, yang menurutnya tidak sepadan dengan kapasitas lembaga tersebut.
Dia menyebut kinerja KPK dalam kasus-kasus kecil memalukan, terutama dibandingkan dengan prestasi Kejaksaan Agung (Kejagung( yang berhasil membongkar sederet kasus besar seperti korupsi Jiwasraya sebesar Rp20 triliun, Asabri Rp18 triliun, dan kasus minyak goreng hingga Rp5 triliun.
Baca juga: Anggota Kabinet Ikut Pembekalan Cegah Korupsi di Akmil Magelang
"Kejaksaan Agung berhasil mengungkap kasus besar, sementara KPK hanya mengurusi perkara kecil dengan nilai ratusan juta, seperti di Jawa Timur. Ini sangat memalukan bagi KPK," tegas Boyamin.
Menurut Boyamin, KPK seharusnya malu melihat keberhasilan Kejaksaan Agung dalam menangani kasus korupsi besar. Dia juga menilai seharusnya KPK mampu memberikan supervisi pada Kejaksaan Agung, namun yang terjadi justru sebaliknya.
KPK sebelumnya menyatakan telah mengubah fokus dari OTT ke penanganan kasus yang menyebabkan kerugian besar bagi negara. Hal ini disampaikan juru bicara KPK, Tessa Mahardhika, dalam acara daring 'Tanya Jubir KPK', Jumat (25/10/2024).
"KPK saat ini lebih fokus membangun kasus-kasus besar yang berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi negara, dan tidak lagi banyak melakukan OTT," jelas Tessa.
Dia juga menambahkan, meski OTT sering dilakukan karena pembuktiannya mudah, KPK kini lebih berfokus pada pengembalian aset negara yang hilang akibat korupsi besar.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino