billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

UIN Makassar Diguncang Skandal Uang Palsu, Rektor: Dalam Sekejap Kampus Dihancurkan

Oleh Muhammad Rodhi
SHARE   :

UIN Makassar Diguncang Skandal Uang Palsu, Rektor: Dalam Sekejap Kampus Dihancurkan
Foto: Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis. IG UIN Makassar

Pantau - Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar tengah menghadapi skandal besar setelah Kepala Perpustakaan UIN, Andi Ibrahim, ditemukan terlibat dalam sindikat pencetakan uang palsu. Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof. Hamdan Juhannis, dengan penuh amarah dan rasa malu, menyampaikan reaksi keras dalam konferensi pers di Polres Gowa pada Kamis, 19 Desember 2024.

"Selaku pimpinan tertinggi di UIN Alauddin, selaku rektor, saya marah, saya malu, saya tertampar, setengah mati kami membangun kampus, membangun reputasi bersama pimpinan," tegas Hamdan Juhannis, dalam konferensi pers tersebut.

Prof. Hamdan turut didampingi oleh wakil rektornya yang menegaskan langkah tegas dengan memberhentikan Andi Ibrahim dan seorang pegawai lainnya dari UIN secara tidak hormat.

Baca juga: Terungkap! Ini Peran 2 ASN Pemprov Sulbar terkait Kasus Uang Palsu di UIN Makassar

"Itulah sebabnya kami mengambil langkah setelah ini jelas. Kedua oknum yang terlibat dari kampus kami langsung kami berhentikan dengan tidak hormat," ujar Hamdan dengan nada serius.

Dalam konferensi pers tersebut, Hamdan menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja aparat kepolisian yang berhasil mengungkap kasus sindikat uang palsu di kampus tersebut. "Saya hadir di sini selaku Rektor UIN Alauddin itu bukti nyata dukungan kami terhadap polisi untuk mengungkap kasus ini sampai ke akar-akarnya," katanya.

Hamdan menekankan bahwa skandal ini telah merusak reputasi kampus dan pentingnya upaya maksimal untuk membersihkan nama baik UIN Alauddin dari dampak negatif ini. “Ini hadir semua warek I, warek II, warek III, kepala biro, dengan sekejap dihancurkan,” ujar Hamdan dengan kesal.

Polisi telah menetapkan 17 tersangka dalam kasus ini, dengan dua di antaranya berasal dari pegawai internal kampus. Tersangka ditangkap setelah aparat menemukan barang bukti uang palsu yang dicetak menggunakan mesin dari China.

“Pihak UIN Alauddin sejak awal sudah membenarkan keterlibatan Andi Ibrahim. Sebelum diumumkan sebagai tersangka, Andi Ibrahim sudah dinonaktifkan dari jabatannya,” kata Wakil Rektor III Bagian Kemahasiswaan dan Alumni UIN Alauddin Makassar, Khalifah Mustamin.

Penulis :
Muhammad Rodhi