Pantau Flash
HOME  ⁄  Hukum

Akibat Perselingkuhan, Komplotan KKB Serang Warga dan Bakar Bangunan

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

Akibat Perselingkuhan, Komplotan KKB Serang Warga dan Bakar Bangunan
Foto: Komplotan KKB Kalenak Murib dan Tenius Kulua melakukan aksi pembakaran terhadap empat bangunan di Kampung Kelemame dan Kampung Pasir Putih, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, pada Senin (3/2) pukul 16.29 WIT - dok damai cartenz

Pantau - Komplotan KKB Kalenak Murib dan Tenius Kulua melakukan aksi pembakaran terhadap empat bangunan di Kampung Kelemame dan Kampung Pasir Putih, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, pada Senin (3/2) pukul 16.29 WIT.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani menjelaskan kronologi kejadian tersebut bahwa menerima laporan tentang pembakaran di dua kampung tersebut.

‘’Berdasarkan hasil penyelidikan, aksi pembakaran ini diduga dipicu oleh perselisihan akibat perselingkuhan komplotan KKB,'' kata Faizal seperti keterangan tertulisnya, Selasa (5/2/2025).

Diketahui bahwa istri salah satu komplotan KKB Tenius Kulua diduga berselingkuh, sehingga menimbulkan konflik yang kemudian diperkuat oleh kompoltan KKB yang dipimpin oleh Kalenak Murib.

Baca Juga: Satgas Ops Damai Cartenz Tangkap DPO KKB Iyoktogi Telenggen di Yahukimo

Bangunan yang Dibakar antara lain;

  1. Kantor Kampung Pasir Putih
  2. Kantor Kampung Kelemame
  3. Dua bangunan SD Negeri Kelemame

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. 

Ia juga meminta warga yang memiliki informasi mengenai keberadaan KKB agar segera melaporkannya ke pihak berwajib.

“Kami meminta agar masyarakat tetap waspada dan segera melaporkan ke aparat jika ada aktivitas mencurigakan di sekitar mereka. Kerja sama antara masyarakat dan aparat keamanan sangat penting untuk menjaga ketertiban,” ujarnya.

Hal ini merupakan bukti bahwa kelakuan KKB sangatlah brutal, dari masalah pribadi berujung pada pengerusakan dan pembakaran bangunan fasilitas umum/masyarakat dan membuat resah rakyat Papua.

Penulis :
Ahmad Ryansyah
Editor :
Sofian Faiq