
Pantau.com - Pemerintah Hong Kong telah memerintahkan pengujian wajib terhadap 7,5 juta warganya saat kota itu berjuang melawan lonjakan infeksi virus Corona.
Dilansir dari BBC, Kepala Eksekutif Carrie Lam mengatakan, warga harus menjalani 3 putaran tes mulai pertengahan Maret dan sekolah akan istirahat lebih awal pada musim panas.
Wilayah tersebut berusaha untuk mematuhi kebijakan pada negara China yaitu ‘Zero Covid’, tetapi varian Omicron yang sangat menular justru telah membanjiri rumah sakit dan fasilitas pengujian dan karantina.
Sementara di bagian lain, dunia sedang belajar untuk hidup berdampingan dengan virus ini. Kebijakan China adalah mencoba untuk memberantas infeksi melalui pengujian awal, pelacakan kontak terperinci dan karantina yang ketat serra pembatasan perjalanan.
“Satu hingga tiga bulan mendatang sangat penting dalam memerangi pandemic,” ujar Lam.
“Epidemi yang memburuk dengan cepat ini jauh melebihi kemampuan pemerintah Hong Kong untuk mengatasinya,” tambahnya.
Semua warga harus menjalani 3 putaran pengujian PCR, dengan interval sekitar satu minggu. Lam tidak menetapkan tanggal untuk memulai pengujian, tetapi mengatakan kapasitas akan ditingkatkan menjadi satu juta tes harian.
“Karena kami memiliki populasi sekitar 7 juta orang, pengujian akan memakan waktu sekitar 7 hari,” ujar Lam.
Di sela-sela tes wajib, warga akan diminta untuk melakukan tes antigen cepat setiap harinya. Para ahli telah memperingatkan bahwa sejumlah besar populasi dapat diisolasi dalam beberapa minggu.
“Seluruh kota telah dikunci di China, tetapi langkah seperti itu tidak dipertimbangkan di Hong Kong, karena tidak realistis,” ujar Lam.
Ini adalah pertama kalinya semua orang di wiliayah administrasi khusus akan diuji. Sebuah kebijakan yang diberlakukan di tempat lain di China.
Hong Kong telah dipuji karena pengendalian pandeminya selama 2 tahun terakhir telah mengalami peningkatan infeksi yang eksponensial, sejak Omicron mengungkapkan pembelaannya.
Dalam 2 tahun pertama pandemi, wilayah tersebut hanya mencatat 12.650 kasus dan lebih dari 200 kematian, angka yang jauh di bawah sebagian besar kota berukuran serupa lainnya. Jumlah total kasus telah bertambah 5 kali lipat sejak Januari.
Puluhan ribu ruang isolasi baru sedang dibuat untuk mereka yang positif, tetapi Lam mengakui langkah-langkah baru itu mungkin tidak berhasil.
Kelelahan pun meningkat di antara penduduk Hong Kong yang harus menanggung tindakan ketat yang mencakup penutupan sebagian besar tempat umum, seperti tempat olahraga, gereja, dan pembatasan perjalanan yang ketat.
Dan pemerintah juga telah berjuang untuk membujuk penduduk agar divaksinasi dengan penerimaan yang relatif rendah, khususnya di kalangan orang tua.
- Penulis :
- Tim Pantau.com