
Pantau.com - Walikota Motyzhyn, suami dan putranya tewas ditembak dan dikubur di kuburan yang dangkal, kata seorang Penasihat Kementerian dalam Negeri Ukraina, pada Senin, 4 April 2022, sambil menunjukkan sebagian tubuh mereka yang tertutup pasir.
Sejak pasukan Rusia menarik diri dari kota-kota dan desa-desa di sekitar ibukota Ukraina, Kyiv, pekan lalu, pasukan Ukraina menunjukkan kepada wartawan mayat-mayat warga sipil yang dibunuh oleh pasukan Rusia, rumah-rumah yang hancur, serta mobil-mobil yang terbakar.
Reuters melaporkan bahwa sulit untuk memverifikasi secara independen siapa yang membunuh keluarga tersebut, di kuburan di luar Motyzhyn, sekitar 45 km barat Kyiv. Moskow membantah mereka menargetkan warga sipil dan mengatakan laporan pembunuhan serupa "direkayasa" untuk menodai nama Rusia.
"Ada penjajah Rusia di sini. Mereka menyiksa dan membunuh seluruh keluarga walikota," kata Anton Herashchenko, mengidentifikasi korban yang tewas adalah Olha Sukhenko, suaminya Ihor Sukhenko dan putra mereka yang berusia 25 tahun, Oleksandr.
"Para penjajah itu curiga mereka berkolaborasi dengan militer kami dan memberi kami lokasi untuk artileri kami. Bajingan ini menyiksa, membantai dan membunuh seluruh keluarga. Mereka akan bertanggung jawab untuk ini."
Reuters melaporkan bahwa wartawan mereka melihat mayat-mayat tersebut di hutan dekat sebuah peternakan yang telah hancur, di luar desa Motyzhyn. Di dekatnya terlihat sebuah traktor yang terbakar, dan salah satu dari mereka yang terkubur di pasir, kepalanya diplester.
Wartawan tersebut juga melihat mayat seorang pria di sebuah sumur dekat pertanian yang terbakar terdapat bekas hangus di beberapa dinding yang tersisa dan mayat tersebut tampak diikat.
Daria Belenitsyna, yang mengidentifikasi dirinya sebagai pacar Oleksandr Sukhenko, mengatakan kepada Reuters bahwa keluarga tersebut telah ditangkap oleh pasukan Rusia pada Rabu, 23 Maret 2022.
Dia mengatakan awalnya tentara Rusia menggeledah rumah itu di pagi hari, mengambil mobil dan telepon Oleksandr. "Saya mendesak mereka untuk segera pergi. Tapi Oleksandr berkata, 'tidak apa-apa, jangan khawatir'," katanya.
Para prajurit kembali beberapa jam kemudian, menutup mata Olha Sukhenko dan suaminya, dan membawa mereka pergi, kata Belenitsyna. Kemudian mereka datang untuk ketiga kalinya dan mengambil Oleksandr, katanya, mengutip dari saudara perempuannya Lena dan tetangga keluarga.
Dia mengatakan pada awalnya, kerabat mengira keluarga Sukhenko mungkin menjadi bagian dari pertukaran tahanan, tetapi kemudian mengetahui bahwa mereka telah tewas.
Ihor, yang tidak memberikan nama keluarganya dan mengatakan bahwa dia adalah kerabat Sukhenkos, mengatakan: "Di sana, di dalam lubang, keluarga saya terbaring. Saya tidak tahu alasan mereka dibunuh. Mereka adalah orang-orang yang damai dan baik."
Vadym Tokar, kepala dewan desa Makariv yang bertetangga dengan Motyzhyn, mengatakan mayat-mayat itu tetap berada di tempat mereka ditemukan. "Kami tidak bisa mengeluarkan mereka karena ada kecurigaan bahwa mereka ditambang," katanya melalui telepon.
Kemarahan global menyebar pada Senin, 4 April 2022, atas kematian warga sipil di Ukraina, termasuk bukti mayat terikat ditembak dari jarak dekat dan kuburan massal ditemukan di Bucha, kota lain dekat Kyiv, setelah direbut kembali dari pasukan Rusia.
Meskipun demikian, Kremlin mengatakan pada hari Senin, 4 April 2022, bahwa mereka dengan tegas membantah tuduhan apa pun terkait dengan pembunuhan warga sipil di Bucha.
"Informasi ini harus dipertanyakan secara serius," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. "Dari apa yang kami lihat, para ahli kami telah mengidentifikasi tanda-tanda pemalsuan video dan pemalsuan lainnya."
Rusia membantah menargetkan warga sipil sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus", yang bertujuan untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" Ukraina.
Sedangkan Ukraina mengatakan mereka telah diserang tanpa provokasi.
Sumber: Reuters
- Penulis :
- St Fatiha Sakinah Ramadhani