
Pantau - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) pada Jumat (15/7/2022). Biden langsung mengkonfirmasi soal dugaan keterlibatan MBS dalam pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi.
"Perihal pembunuhan Khashoggi, saya angkat persoalan itu di awal pertemuan, menjelaskan apa yang saya pikirkan tentang itu saat itu dan apa yang saya pikirkan tentang itu saat ini," kata Biden seperti dilansir dari Antara, Sabtu (16/7/2022).
Biden berbekal informasi dari intelijen Amerika yang mengatakan sang putra mahkota menyetujui operasi untuk menangkap dan membunuh Khashoggi. Terlebih klaim Biden, sebagai Presiden AS ia tidak bisa mendiamkan pelanggaran hak asasi manusia.
Namun kata Biden, MBS membantah terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. MBS justru memerintahkan semua yang terlibat untuk dihukum.
"Dia pada dasarnya mengatakan dirinya secara pribadi tidak bertanggung jawab atas (pembunuhan) itu," ujar Biden tentang respons MBS dalam pertemuan itu.
Interaksi Biden dengan putra mahkota Saudi mengundang kecaman di dalam negeri, termasuk dari Washington Post dan Komite untuk Melindungi Jurnalis. Sebelum dibunuh, Khashoggi mengasingkan diri di Virginia, AS.
Tunangannya, Hatice Cengiz, mengunggah foto Biden-MbS yang sedang saling membenturkan kepalan tangan. Cengiz mengatakan Khashoggi mungkin akan menulis seperti ini:
"Inikah pertanggungjawaban yang Anda janjikan atas pembunuhan tunangan saya? Darah korban MBS berikutnya kini di tangan Anda."
Kepada pers di Jeddah, Biden mengatakan dia prihatin dengan perasaan tunangan Khashoggi itu.
Reporter-reporter AS meneriakkan pertanyaan tentang Khashoggi kepada sang putra mahkota di awal pertemuan. "Apakah Anda akan meminta maaf kepada keluarganya?" tanya seorang wartawan.
MBS, yang duduk bersebelahan dengan menteri energi Saudi, tidak menanggapinya dan tampak tersenyum kecil ketika reporter-reporter itu dibawa keluar dari ruangan.
"Perihal pembunuhan Khashoggi, saya angkat persoalan itu di awal pertemuan, menjelaskan apa yang saya pikirkan tentang itu saat itu dan apa yang saya pikirkan tentang itu saat ini," kata Biden seperti dilansir dari Antara, Sabtu (16/7/2022).
Biden berbekal informasi dari intelijen Amerika yang mengatakan sang putra mahkota menyetujui operasi untuk menangkap dan membunuh Khashoggi. Terlebih klaim Biden, sebagai Presiden AS ia tidak bisa mendiamkan pelanggaran hak asasi manusia.
Namun kata Biden, MBS membantah terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. MBS justru memerintahkan semua yang terlibat untuk dihukum.
"Dia pada dasarnya mengatakan dirinya secara pribadi tidak bertanggung jawab atas (pembunuhan) itu," ujar Biden tentang respons MBS dalam pertemuan itu.
Interaksi Biden dengan putra mahkota Saudi mengundang kecaman di dalam negeri, termasuk dari Washington Post dan Komite untuk Melindungi Jurnalis. Sebelum dibunuh, Khashoggi mengasingkan diri di Virginia, AS.
Tunangannya, Hatice Cengiz, mengunggah foto Biden-MbS yang sedang saling membenturkan kepalan tangan. Cengiz mengatakan Khashoggi mungkin akan menulis seperti ini:
"Inikah pertanggungjawaban yang Anda janjikan atas pembunuhan tunangan saya? Darah korban MBS berikutnya kini di tangan Anda."
Kepada pers di Jeddah, Biden mengatakan dia prihatin dengan perasaan tunangan Khashoggi itu.
Reporter-reporter AS meneriakkan pertanyaan tentang Khashoggi kepada sang putra mahkota di awal pertemuan. "Apakah Anda akan meminta maaf kepada keluarganya?" tanya seorang wartawan.
MBS, yang duduk bersebelahan dengan menteri energi Saudi, tidak menanggapinya dan tampak tersenyum kecil ketika reporter-reporter itu dibawa keluar dari ruangan.
- Penulis :
- Muhammad Rodhi