Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Trump Kritik Penanganan Konflik Timur Tengah oleh Biden

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Trump Kritik Penanganan Konflik Timur Tengah oleh Biden
Foto: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melambaikan tangan usai memberi keterangan pers di Ruang Roosevelt, Gedung Putih, Washington, DC, pada Selasa (21/1/2025). (Getty Images)

Pantau – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (21/1/2025) mengkritik pendahulunya, mantan Presiden Joe Biden atas caranya menangani konflik di Timur Tengah.

Baca juga: Pecat Ribuan Pejabat Era Biden, Trump Tarik Para Loyalisnya

Trump menyoroti aksi Biden dalam mengamankan gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera. Trump mengklaim keberhasilannya dalam mempercepat proses tersebut.

“Biden tidak bisa menyelesaikannya. Hanya karena tenggat waktu yang saya tetapkan semuanya bisa selesai,” ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

“Para sandera mulai kembali. Kalau saya tidak ada di sini, mereka tidak akan pernah kembali... Mereka semua sudah mati," tambahnya.

Trump juga menyalahkan “kelemahan” pemerintahan Biden atas serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan hampir 1.200 orang menurut pihak Israel.

“7 Oktober seharusnya tidak pernah terjadi. Tidak ada yang seharusnya tewas. Tapi karena kelemahan, mereka membiarkan itu terjadi, dan hasilnya adalah bencana... Enam bulan lalu, kita masih bisa menyelamatkan 11 sandera hidup-hidup,” tegas Trump.

Baca juga: Trump Cabut Perintah Eksekutif Biden soal Sanksi Pemukim Israel di Tepi Barat

Seperti diketahui, fase pertama gencatan senjata Gaza yang berlangsung selama enam minggu dimulai pada Minggu (19/1/2025).

Perjanjian ini menangguhkan serangan Israel terhadap wilayah Gaza dan mencakup pertukaran tahanan. Kesepakatan tiga tahap itu bertujuan menciptakan ketenangan jangka panjang, termasuk penarikan militer Israel dari Gaza.

Presiden Biden menyebut ketentuan gencatan senjata ini didasarkan pada proposal yang telah ia ajukan pada Mei 2024.

Ketika ditanya siapa yang layak mendapatkan penghargaan atas tercapainya kesepakatan itu, Biden menjawab singkat, “Apakah itu lelucon?”

Baca juga: Biden Pernah Desak Netanyahu Hindari Serangan Masif di Gaza

Sejak serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan kematian hampir 1.200 orang di pihak Israel, Zionis membalasnya dengan serangan masif ke Gaza.

Menurut laporan, hampir 47.000 warga Palestina tewas, sementara setengah dari infrastruktur perumahan Gaza hancur. Sekitar 2 juta penduduk terpaksa mengungsi dalam kondisi kekurangan makanan dan air bersih.

Selain membahas Timur Tengah, Trump juga membela keputusan pemerintahannya untuk menghentikan perlindungan Secret Service bagi mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton.

“Kami tidak akan memberikan perlindungan keamanan untuk orang-orang seumur hidup," katanya.

Baca juga: Gencatan Senjata Gaza, Ajang Adu Klaim Biden vs Trump

Ia menuduh Bolton, bersama mantan Wakil Presiden Dick Cheney, sebagai sosok yang meyakinkan Presiden George W. Bush untuk menginvasi Irak.

“Dia yang membuat kita terlibat, bersama Cheney dan beberapa orang lainnya, membujuk Bush, yang ternyata keputusan yang buruk, untuk menghancurkan Timur Tengah,” ungkap Trump.

“Kami menghancurkan Timur Tengah dan pergi begitu saja. Kami tidak mendapatkan apa-apa kecuali banyak kematian,” tambahnya, seraya menyebut Bolton sebagai “orang bodoh” dan “penghasut perang.”

Sumber: Anadolu

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino