
Pantau - Kandidat perdana menteri (PM) Inggris, Rishi Sunak, berjanji bakal keras terhadap China apabila terpilih memimpin kabinet. Sunak menilai China sebagai negara raksasa dari Asia, kini menjadi ancaman serius bagi keamanan domestik dan global.
Eks Menteri Keuangan Inggris di era kabinet PM Boris Johnson itu menyampaikan janji tersebut setelah kompetitornya di Partai Konservatif, Liz Truss, menudingnya lemah terhadap China serta Rusia, mengutip AFP.
Tuduhan ini mencuat usai media resmi China, Global Times, menolak Sunak menjadi satu-satunya kandidat dengan visi yang jelas dan pragmatis untuk membangun ikatan kuat antar China-Inggris.
Pada laporan Daily Mail, Truss menyebut proposal yang akan jadi andalan Sunak sebagai sesuatu yang tak diinginkan rakyat Inggris.
Salah satu proposal Sunak adalah menutup 30 Institut Konfusius di Inggris untuk mencegah penyebaran pengaruh China melalui program budaya dan bahasa.
Sunak pun berjanji bakal 'membersihkan' pengaruh Partai Komunis China (PKC) dari universitas-universitas di Inggris melalu pengungkapan dana asing lebih dari 50 ribu poundsterling serta kemitraan penelitian.
Sunak pun bakal menggerakkan agen mata-mata Inggris M15 untuk memerangi spionase China. Ia juga akan membangun kerja sama internasional 'gaya NATO' untuk mengatasi ancaman China di dunia maya.
Menurut dia China telah mencuri teknologi dan menyusup ke universitas-universitas di negaranya. China juga menyokong kekuasaan Vladimir Putin dengan membeli minyak dari Rusia, serta mencoba menggertak dan intimidasi tetangganya, Taiwan.
Sunak pun mengatakan China telah mencekik negara-negara berkembang dengan utang yang tak bisa dibayar negara-negara tersebut.
"Mereka menyiksa, menahan dan mendoktrin rakyat sendiri, termasuk di (Provinsi) Xinjiang dan Hong Kong, yang bertentangan dengan Hak Asasi Manusia. Mereka terus-menerus mencurangi ekonomi global demi keuntungan mereka dengan menekan mata uang mereka," kata Sunak.
Sunak akan bersaing ketat dengan Truss maju dalam pencalonan PM Inggris dari Partai Konservatif Inggris usai Boris Johnson menyatakan mundur. Johnson terpaksa lengser lantaran beberapa skandal termasuk skandal seks yang 'merongrong' kabinetnya.
Eks Menteri Keuangan Inggris di era kabinet PM Boris Johnson itu menyampaikan janji tersebut setelah kompetitornya di Partai Konservatif, Liz Truss, menudingnya lemah terhadap China serta Rusia, mengutip AFP.
Tuduhan ini mencuat usai media resmi China, Global Times, menolak Sunak menjadi satu-satunya kandidat dengan visi yang jelas dan pragmatis untuk membangun ikatan kuat antar China-Inggris.
Pada laporan Daily Mail, Truss menyebut proposal yang akan jadi andalan Sunak sebagai sesuatu yang tak diinginkan rakyat Inggris.
Salah satu proposal Sunak adalah menutup 30 Institut Konfusius di Inggris untuk mencegah penyebaran pengaruh China melalui program budaya dan bahasa.
Sunak pun berjanji bakal 'membersihkan' pengaruh Partai Komunis China (PKC) dari universitas-universitas di Inggris melalu pengungkapan dana asing lebih dari 50 ribu poundsterling serta kemitraan penelitian.
Sunak pun bakal menggerakkan agen mata-mata Inggris M15 untuk memerangi spionase China. Ia juga akan membangun kerja sama internasional 'gaya NATO' untuk mengatasi ancaman China di dunia maya.
Menurut dia China telah mencuri teknologi dan menyusup ke universitas-universitas di negaranya. China juga menyokong kekuasaan Vladimir Putin dengan membeli minyak dari Rusia, serta mencoba menggertak dan intimidasi tetangganya, Taiwan.
Sunak pun mengatakan China telah mencekik negara-negara berkembang dengan utang yang tak bisa dibayar negara-negara tersebut.
"Mereka menyiksa, menahan dan mendoktrin rakyat sendiri, termasuk di (Provinsi) Xinjiang dan Hong Kong, yang bertentangan dengan Hak Asasi Manusia. Mereka terus-menerus mencurangi ekonomi global demi keuntungan mereka dengan menekan mata uang mereka," kata Sunak.
Sunak akan bersaing ketat dengan Truss maju dalam pencalonan PM Inggris dari Partai Konservatif Inggris usai Boris Johnson menyatakan mundur. Johnson terpaksa lengser lantaran beberapa skandal termasuk skandal seks yang 'merongrong' kabinetnya.
- Penulis :
- Desi Wahyuni