
Pantau.com - Jaksa Agung Tarek William Saab mengatakan, Pemerintah Venezuela telah mengidentifikasi para tersangka yang ditangkap sehubungan dengan upaya pembunuhan Presiden Nicolas Maduro.
"Kami telah mengidentifikasi semua tersangka dan antek dekat mereka," kata Saab kepada wartawan dalam satu taklimat, sebagaimana dikutip Xinhua.
"Kami juga menetapkan di mana mereka tinggal beberapa hari sebelum upaya pembunuhan."
Baca juga: Presiden Venezuela Jadi Target Pembunuhan, Maradona Berikan Dukungan
Selama upacara di luar ruangan pada Sabtu untuk memperingati ulang tahun ke-81 pengawal nasional Venezuela, beberapa pesawat tanpa awak terbang di dekat podium presiden saat Maduro berpidato. Sempat berdesing dan pesawat drone itu akhirnya meledak.
Dua orang yang mengoperasikan salah satu drone tersebut dari dalam mobil ditangkap di lokasi. Sementara tersangka lain bertugas mengumpulkan bahan peledak.
Meskipun Saab tidak menyebutkan jumlah total orang yang ditahan, para pejabat sebelumnya telah mengatakan mereka menangkap enam tersangka pada hari upaya serangan terjadi.
"Kami sudah menemukan hubungan pertama internasional" dengan para tersangka, kata Saab, tanpa memberi perincian lebih lanjut.
Baca juga: Detik-detik Ledakan Drone yang Mengancam Nyawa Presiden Venezuela
Pemerintah Venezuela telah menuduh negara tetangganya, Kolombia, atas upaya pembunuhan tersebut.
"Kami menganggap Kolombia bertanggung-jawab atas setiap agresi lebih jauh," bunyi pernyataan itu.
Saab mengatakan kantornya telah menugaskan empat jaksa untuk menyelidiki kasus itu, dan menetapkan dakwaan pengkhianatan, upaya pembunuhan, menyebabkan cedera, pendanaan terorisme dan kejahatan lain.
Anggota Dinas Intellijen Nasional Bolivaria (SEBIN) dilaporkan telah menggeledah hoel terkenal di Karakas pada Senin.
- Penulis :
- Widji Ananta