Pantau - Seorang mantan mahasiswa Universitas Arizona, Amerika Serikat, telah membunuh dosennya di dalam kampus pada Rabu (5/10/2022).
Pelaku bernama Murad Dervish, berusia 46 tahun. Murad menembak bekas dosennya itu di dalam gedung John W Harshbarger pada pukul 2 siang ketika para mahasiswa sedang belajar.
Atas aksinya tersebut kampus melaksanakan lockdown selama satu jam dan meminta seluruh mahasiswa dan pekerja untuk berlindung, dilansir New York Post.
Hanya satu orang yang terbunuh dalam penembakan ini. Korban merupakan Thomas Meixner, berusia 52 tahun, yang bekerja sebagai Kepala Departemen Ilmu Hidrologi dan Atmosfer Universitas Arizona.
Thomas dibawa ke pusat medis kampus. Namun tidak lama Thomas dinyatakan meninggal dunia atas luka yang dideritanya.
Pihak fakultas yang berada di dalam gedung menyatakan bahwa terdengar 7 hingga 10 tembakan yang dikeluarkan.
Sebelum penembakan kepolisian menerima laporan bahwa mantan mahasiswa sedang berada di dalam gedung tanpa akses yang tidak jelas. Polisi meminta petugas kampus untuk membawa Murad keluar.
"Seseorang menyadari mahasiswa dan tahu bahwa ia tidak diperbolehkan masuk," ujar Kepala Polisi, Paula Balafas.
Ketika polisi dalam perjalanan, laporan lain datang yang menyebutkan bahwa telah terjadi penembakan di area kampus. Tak lama polisi tiba, Murad berhasil kabur dari kampus.
Murad berhasil ditangkap polisi pada pukul 5 sore di Interstate 8, Gila Bend.
Petugas masih menyelidiki motif Murad membunuh Thomas, mantan dosennya.
[Laporan Kaorie Zeto Hapki]
Pelaku bernama Murad Dervish, berusia 46 tahun. Murad menembak bekas dosennya itu di dalam gedung John W Harshbarger pada pukul 2 siang ketika para mahasiswa sedang belajar.
Atas aksinya tersebut kampus melaksanakan lockdown selama satu jam dan meminta seluruh mahasiswa dan pekerja untuk berlindung, dilansir New York Post.
Hanya satu orang yang terbunuh dalam penembakan ini. Korban merupakan Thomas Meixner, berusia 52 tahun, yang bekerja sebagai Kepala Departemen Ilmu Hidrologi dan Atmosfer Universitas Arizona.
Thomas dibawa ke pusat medis kampus. Namun tidak lama Thomas dinyatakan meninggal dunia atas luka yang dideritanya.
Pihak fakultas yang berada di dalam gedung menyatakan bahwa terdengar 7 hingga 10 tembakan yang dikeluarkan.
Sebelum penembakan kepolisian menerima laporan bahwa mantan mahasiswa sedang berada di dalam gedung tanpa akses yang tidak jelas. Polisi meminta petugas kampus untuk membawa Murad keluar.
"Seseorang menyadari mahasiswa dan tahu bahwa ia tidak diperbolehkan masuk," ujar Kepala Polisi, Paula Balafas.
Ketika polisi dalam perjalanan, laporan lain datang yang menyebutkan bahwa telah terjadi penembakan di area kampus. Tak lama polisi tiba, Murad berhasil kabur dari kampus.
Murad berhasil ditangkap polisi pada pukul 5 sore di Interstate 8, Gila Bend.
Petugas masih menyelidiki motif Murad membunuh Thomas, mantan dosennya.
[Laporan Kaorie Zeto Hapki]
- Penulis :
- Aries Setiawan
