Pantau.com - Pemilu AS mendatang mungkin menjadi target Rusia, China, Iran dan Korea Utara untuk menyusup dan membuat kekacauan. Hal itu disampaikan oleh Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, namun menolak memberikan bukti.
"Saya dapat mengatakan dengan pasti bahwa itu adalah kekhawatiran keamanan nasional yang cukup tentang campur tangan China, campur tangan Iran, dan campur tangan Korea Utara dalam Pemilu AS," kata Bolton seperti dikutip dari Russia Today, Senin (20/8/2018).
"Kami mengambil langkah untuk mencoba mencegahnya, jadi itu semua empat dari negara-negara itu, sungguh (membahayakan)."
Baca juga: Kantor Kedubes AS di Turki Diberondong Peluru, Polisi Buru Pelaku
Setelah menguraikan penjelsan tersebut, Bolton masih bersikukuh tidak memberikan penjelasan tentang campur tangan 4 negara yang memang tengah bersitegang dengan Negeri Paman Sam itu.
"Saya tidak akan masuk ke -apa yang saya lihat atau belum lihat, tapi saya beritahu Anda, melihat pemilihan 2018, mereka adalah empat negara yang paling kami khawatirkan," kata Bolton.
Direktur Intelijen Nasional AS Dan Coat mengklaim, Rusia belum meluncurkan bagiamana kegiatan kampanye untuk mengganggu jajak pendapat Pemilu AS.
Baca juga: Hormati Perayaan Idul Adha, Afghanistan-Taliban Berlakukan Gencatan Senjata
Untuk diketahui, Iran dan Korea Utara telah berulang kali dituduh melakukan upaya peretasan terhadap perusahaan yang dibiayai AS. Korea Utara secara resmi dinyatakan bersalah atas serangan ransomware WannaCry di AS.
Kekhawatiran dugaan tindakan berbahaya China tetap tinggi di AS, karena banyak politisi top percaya bahwa China memiliki strategi jangka panjang untuk menggantikan AS sebagai negara yang paling kuat dan berpengaruh di Bumi.
- Penulis :
- Widji Ananta
