
Pantau - Bantuan korban gempa di Suriah dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mendarat di kawasan pemberontak. Bantuan ini menjadi yang pertama untuk wilayah Suriah barat laut.
Kantor berita AFP menyebutkan, rombongan bantuan tersebut sudah sampai di wilayah Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak, Kamis (9/2/2023).
Salah satu pejabat di perbatasan Bab al-Hawa membeberkan kepada AFP, bantuan itu merupakan bantuan perdana sejak gempa dahsyat bermangitudo (M) 7,8 berpusat di Turki dan juga terasa di Suriah.
Gempa yang terjadi pada Senin (6/2/2023) pagi telah menewaskan hampir 20.000 orang di Turki dan Suriah yang dilanda perang, menurut pejabat dan petugas medis di kedua negara, meratakan seluruh lingkungan.
"Konvoi bantuan PBB pertama masuk hari ini," kata Mazen Alloush, petugas media.
Seorang koresponden AFP melihat enam truk melewati penyeberangan dari Turki. Truk-truk tersebut membawa tenda dan produk kebersihan.
Alloush mencatat pengiriman telah diharapkan sebelum gempa Senin (6/2), tetapi mengatakan: "Itu dapat dianggap sebagai tanggapan awal dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan itu harus diikuti, seperti yang dijanjikan kepada kami, dengan konvoi yang lebih besar untuk membantu rakyat kami."
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengiriman tersebut mencakup selimut, kasur, tenda dan "barang-barang bantuan dasar... untuk memenuhi kebutuhan setidaknya 5.000 orang".
"Kami bekerja sangat erat dengan pihak berwenang untuk mendukung dengan cara apa pun yang kami bisa dan berharap bantuan akan segera menjangkau mereka yang paling terkena dampak," kata kepala IOM Antonio Vitorino.
Namun kelompok penyelamat White Helmets yang beroperasi di daerah yang dikuasai pemberontak mengatakan mereka kecewa dengan bantuan itu, yang menurut mereka merupakan bagian dari pengiriman "rutin".
"Ini tentu bukan bantuan dan peralatan khusus untuk tim SAR," kata mereka dalam pernyataan di Twitter.
"Ini membuat kami sangat kecewa pada saat kami sangat membutuhkan peralatan seperti itu untuk membantu kami menyelamatkan nyawa dari bawah reruntuhan."
Kantor berita AFP menyebutkan, rombongan bantuan tersebut sudah sampai di wilayah Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak, Kamis (9/2/2023).
Salah satu pejabat di perbatasan Bab al-Hawa membeberkan kepada AFP, bantuan itu merupakan bantuan perdana sejak gempa dahsyat bermangitudo (M) 7,8 berpusat di Turki dan juga terasa di Suriah.
Gempa yang terjadi pada Senin (6/2/2023) pagi telah menewaskan hampir 20.000 orang di Turki dan Suriah yang dilanda perang, menurut pejabat dan petugas medis di kedua negara, meratakan seluruh lingkungan.
"Konvoi bantuan PBB pertama masuk hari ini," kata Mazen Alloush, petugas media.
Seorang koresponden AFP melihat enam truk melewati penyeberangan dari Turki. Truk-truk tersebut membawa tenda dan produk kebersihan.
Alloush mencatat pengiriman telah diharapkan sebelum gempa Senin (6/2), tetapi mengatakan: "Itu dapat dianggap sebagai tanggapan awal dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan itu harus diikuti, seperti yang dijanjikan kepada kami, dengan konvoi yang lebih besar untuk membantu rakyat kami."
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengiriman tersebut mencakup selimut, kasur, tenda dan "barang-barang bantuan dasar... untuk memenuhi kebutuhan setidaknya 5.000 orang".
"Kami bekerja sangat erat dengan pihak berwenang untuk mendukung dengan cara apa pun yang kami bisa dan berharap bantuan akan segera menjangkau mereka yang paling terkena dampak," kata kepala IOM Antonio Vitorino.
Namun kelompok penyelamat White Helmets yang beroperasi di daerah yang dikuasai pemberontak mengatakan mereka kecewa dengan bantuan itu, yang menurut mereka merupakan bagian dari pengiriman "rutin".
"Ini tentu bukan bantuan dan peralatan khusus untuk tim SAR," kata mereka dalam pernyataan di Twitter.
"Ini membuat kami sangat kecewa pada saat kami sangat membutuhkan peralatan seperti itu untuk membantu kami menyelamatkan nyawa dari bawah reruntuhan."
- Penulis :
- khaliedmalvino