Pantau - Kepolisian federal Brasil dilaporkan telah menggerebek kediaman mantan Presiden Jair Bolsonaro untuk mencari bukti dalam penyelidikan atas dugaan pemalsuan sertifikat vaksin Covid-19, (4/5/2023).
Hasil dari penyelidikan itu mungkin bisa menyingkap pertanyaan bagaimana Bolsonaro, yang dikenal sebagai skeptis virus corona dan bersumpah tidak akan mendapatkan vaksin COVID-19.
Tapi pada nyatanya dia memiliki catatan sudah mendapatkan vaksin seperti catatan kesehatan yang dipublikasikan pada Februari ke publik.
Dokumen Mahkamah Agung, menunjukkan polisi federal telah menemukan bukti-bukti perusakan catatan vaksin Bolsonaro dalam minggu terakhirnya menjabat sebagai presiden pada Desember akhir.
Pada sebelumnya Bolsonaro terbang ke amerika serikat, yang dimana sebagian besar untuk kesana wajib dicaksinasi.
Bolsonaro mengonfirmasi soal penggerebekan rumahnya di Brasilia kepada wartawan, dan menepis dugaan dirinya teseret atas dugaan pemalsuan dokumen, ia menyebutkan dirinya tidak pernah menggunakan vaksin COVID.
Dikutip dari Reuters, ''Bagi saya, tidak ada yang dipalsukan. Saya tidak mengambil vaksin. Titik," kata Bolsonaro.
Polisi federal dalam sebuah pernyataan mengatakan mereka menjalani 16 surat perintah penggeledahan dan enam surat perintah penangkapan preventif di Brasilia dan Rio de Janeiro sebagai bagian dari operasi, tanpa menyebut nama-nama orang yang menjadi sasaran.
Adapun dugaan pemalsuan itu terjadi antara November 2021 hingga Desember 2022, mantan penasihat Bolsonaro, Lieut. Kolonel Mauro Cid ikut di periksa akibat tuduhan membantu Bolsonaro.
Dan Petugas Pribadinya Bolsonaro, Max Guilherme dan Sergio Cordeiro juga di tangkap atas tuduhan memalsukan catatan vaksin mereka sebelum terbang dengan Bolsonaro ke Amerika Serikat.
Pihak berwenang mengeksekusi enam surat perintah penangkapan dan 16 penggerebekan di Brasilia dan Rio de Janeiro sebagai bagian dari operasi tersebut.
Tidak hanya di geledah rumahnya, Handphone pribadi milikBolsonaro juga disita oleh pihak kepolisian federal.
Hasil dari penyelidikan itu mungkin bisa menyingkap pertanyaan bagaimana Bolsonaro, yang dikenal sebagai skeptis virus corona dan bersumpah tidak akan mendapatkan vaksin COVID-19.
Tapi pada nyatanya dia memiliki catatan sudah mendapatkan vaksin seperti catatan kesehatan yang dipublikasikan pada Februari ke publik.
Dokumen Mahkamah Agung, menunjukkan polisi federal telah menemukan bukti-bukti perusakan catatan vaksin Bolsonaro dalam minggu terakhirnya menjabat sebagai presiden pada Desember akhir.
Pada sebelumnya Bolsonaro terbang ke amerika serikat, yang dimana sebagian besar untuk kesana wajib dicaksinasi.
Bolsonaro mengonfirmasi soal penggerebekan rumahnya di Brasilia kepada wartawan, dan menepis dugaan dirinya teseret atas dugaan pemalsuan dokumen, ia menyebutkan dirinya tidak pernah menggunakan vaksin COVID.
Dikutip dari Reuters, ''Bagi saya, tidak ada yang dipalsukan. Saya tidak mengambil vaksin. Titik," kata Bolsonaro.
Polisi federal dalam sebuah pernyataan mengatakan mereka menjalani 16 surat perintah penggeledahan dan enam surat perintah penangkapan preventif di Brasilia dan Rio de Janeiro sebagai bagian dari operasi, tanpa menyebut nama-nama orang yang menjadi sasaran.
Adapun dugaan pemalsuan itu terjadi antara November 2021 hingga Desember 2022, mantan penasihat Bolsonaro, Lieut. Kolonel Mauro Cid ikut di periksa akibat tuduhan membantu Bolsonaro.
Dan Petugas Pribadinya Bolsonaro, Max Guilherme dan Sergio Cordeiro juga di tangkap atas tuduhan memalsukan catatan vaksin mereka sebelum terbang dengan Bolsonaro ke Amerika Serikat.
Pihak berwenang mengeksekusi enam surat perintah penangkapan dan 16 penggerebekan di Brasilia dan Rio de Janeiro sebagai bagian dari operasi tersebut.
Tidak hanya di geledah rumahnya, Handphone pribadi milikBolsonaro juga disita oleh pihak kepolisian federal.
- Penulis :
- Sofian Faiq
