Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Aksi Penembakan Acara Kelulusan SMA di Virginia, 7 Terluka dan 2 Ditahan

Oleh M Abdan Muflih
SHARE   :

Aksi Penembakan Acara Kelulusan SMA di Virginia, 7 Terluka dan 2 Ditahan
Pantau – Tujuh orang tertembak setelah acara kelulusan sekolah menengah atas pada Selasa (6/6/2023) di Virginia. Menurut pihak kepolisian, tiga dari tujuh orang mengalami luka yang parah.

Kepala polisi Richmond, Rick Edwards mengatakan bahwa dua tersangka penembakan tersebut kini telah ditahan.

Adapun penembakan terjadi sekitar pukul 17:15 waktu setempat, tepat ketika upacara kelulusan SMA Huguenot di Richmond berakhir. Polisi merespons kejadian di dalam dan di luar Teater Altria di mana tempat upacara kelulusan diselenggarakan.

Pejabat Richmond Public Schools, Matthew Stanley, mengatakan bahwa penembakan terjadi di Monroe Park, yang berada di seberang jalan dari teater di kampus Virginia Commonwealth University. Peringatan melalui pesan singkat dikirim untuk meminta kepada orang-orang agar tetap berada di dalam dan menghindari area tersebut.

"Kepolisian Richmond dan Departemen Kepolisian VCU, dengan dukungan dari Kepolisian Negara Bagian Virginia dan Kepolisian Henrico, berada di lokasi kejadian di dekat Teater Altria untuk sebuah insiden penembakan,” kata pihak universitas dalam sebuah peringatan di kampus.

"Tidak ada ancaman yang sedang berlangsung terhadap masyarakat tetapi ada kehadiran polisi yang besar di Monroe Park," imbuhnya.

Menurut situs web distrik sekolah, tiga sekolah dijadwalkan untuk mengadakan upacara kelulusan pada Selasa di Altria Theater.

"Kami telah membatalkan upacara kelulusan dari sekolah lain yang dijadwalkan malam ini," kata situs web tersebut.

Distrik tersebut juga mengumumkan bahwa semua sekolah akan ditutup pada Rabu ini.

"Malam ini, setelah upacara kelulusan SMA Huguenot, sebuah penembakan terjadi di luar di Monroe Park. Untuk berjaga-jaga, RPS akan menutup semua sekolah besok, Rabu, 7 Juni," kata distrik tersebut dalam sebuah pernyataan.

Wali Kota Richmond, Levar Stoney, mengatakan kepada para wartawan, Selasa (6/6/2023), bahwa ia mendoakan para korban, keluarga mereka, dan anak-anak yang akan merayakan kelulusan mereka.

"Ini tragis, tetapi juga traumatis karena ini adalah kelulusan mereka," kata Stoney.

"Pertanyaan yang muncul di benak saya saat ini adalah ‘apakah tidak ada yang sakral lagi?" imbuhnya.
Penulis :
M Abdan Muflih