Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Kepolisian Perancis Ringkus Pelatih PSG Kasus Rasisme

Oleh Yohanes Abimanyu
SHARE   :

Kepolisian Perancis Ringkus Pelatih PSG Kasus Rasisme
Pantau -  Kepolisian Nice Perancis menangkap Pelatih Paris Saint-Germain (PSG) Christhophe Galtier atas kasus rasialisme terhadap pemain muslim saat menangani klub Ligue 1, OGC Nice. Saat ini Gilter sudah ditahan oleh kepolisian setempat.

Sebagaimana dilansir Al Jazeera, Minggu (2/7/2023) Galtier akan menjalani sidang perdananya pada (15/12/2023) mendatang dengan ancaman kurungan penjara 3 tahun apabila terbukti bersalah.

Selain Galtier, kepolisian juga meringkus putra Galtier, John Valovic Galtiter, atas tuduhan yang sama. Ayah dan anak ini tengah menjalani penyelidikan dugaan rasialisme yang dilakukan Galtier ketika menjadi pelatih Nice.

Kasus rasisme mencuat bermula dari sebuah email dari mantan Diretur Olahraga Nice Julien Fournier yang bocor ke media, pada Apari 2023 lalu. Hal ini menyeret nama Galtier pada kasus tersebut.

Isi pesan email tersebut, Fournier menyebut sang pelatih tidak suka melatih Nice pada musim 2021-2022 karena banyak pemain Muslim dan kulit hitam.

“Ia (Galtier) mengatakan kepada saya bahwa saya harus memperhitungkan realitas kota dan akibatnya kita tidak boleh memiliki banyak orang kulit hitam dan Muslim dalam tim,” kata Fournier.

Fournier mengatakan bahwa Galtier mempunyai rencana untuk mengubah susunan tim. Dampaknya dari perubahan itu, jumlah maksimal pemain Muslim dalam tim akan dibatasi.

Meski tuduhan rasisme berangkat dari email yang bocor, baik Fournier dan Galtier sama-sama sudah meninggalkan Nice tahun lalu.

Keduanya bekerja sama di Les Aiglons selama semusim namun mereka mempunyai hubungan yang sangat buruk.

Pada April 2023, juru bicara PSG sempat mengatakan bahwa klub tidak menyelidiki tuduhan rasialisme yang dilayangkan kepada Galtier.

“Manajer memberi tahu klub tentang tuduhan tersebut dan bahwa ia mengambil tindakan hukum. Karena ini adalah kasus hukum sekarang kami tidak akan mengomentarinya,” kata pejabat klub.

Di sisi lain, pengacara Galtier juga menyampaikan bahwa kliennya terkejut ketika mengetahui dirinya dituduh melalukam rasialisme.

Hal tersebut, kata Galtier melalui pengacaranya, merupakan tuduhan yang menghina dan memfitnah.

Dilansir dari Euronews, Galtier bergabung bersama raksasa kota Paris pada 2022 setelah menukangi Nice selama 1 musim.

Galtier yang usianya sudah menginjak 56 tahun memang berhasil mempersembahkan gelar Ligue 1 seperti yang diharapkan oleh klub.

Namun, ia tidak mampu membawa PSG lolos dari 16 besar Liga Champions bahkan tersingkir dari Piala Perancis.

PSG juga menelan 10 kali kekalahan dari 18 pertandingan Ligue 1 di bawah kepelatihan Galtier pada 2023.

Galtier sebenarnya masih memiliki 1 tahun siswa kontrak bersama PSG hingga 2024. Namun, PSG dilaporkan telah mengadakan pembicaraan dengan Luis Enrique untuk menggantikan Galtier dalam beberapa hari ke depan.
Penulis :
Yohanes Abimanyu