HOME  ⁄  Internasional

CENTRIS Apresiasi Agenda AMMTC dan Kinerja Polri Berantas TPPO

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

CENTRIS Apresiasi Agenda AMMTC dan Kinerja Polri Berantas TPPO
Foto: Ilustrasi tahanan kasus TPPO. (Tangkap layar)

Pantau - Peneliti senior Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS) AB Solissa menilai, sejumlah isu yang dibahas dalam agenda ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah sangat tepat.

"Apalagi ada tiga isu prioritas seperti terorisme, tindak pidana perdagangan orang (TPPO), hingga perdagangan gelap narkotika yang cukup meresahkan masyarakat kawasan ASEAN selama sedekade terakhir," tuturnya kepada Pantau.com, Senin (21/8/2023).

Indonesia, lanjut AB Solissa, angka TPPO-nya sangat tinggi. Dia pun mengapresiasi kinerja Polri lantaran berhasil menahan 900 pelaku TPPO.

"Di Indonesia, angka TPPO ini tinggi sekali. Saat ini Polri telah berhasil melakukan penahanan terhadap 900 orang pelaku kriminal yang terlibat dalam kejahatan TPPO," ujarnya.

"Belum lagi soal terorisme dan narkotika yang juga telah menjadi isu global dan ikut mengundang perhatian negara-negara besar di dunia," imbuhnya.

Diketahui, ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) Ke-17 di Labuan Bajo membahas 10 isu prioritas kejahatan transnasional. AMMTC ke-17 di Labuan Bajo sudah resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara daring.

Berikut ini 10 isu yang akan dibahas dalam AMMTC ke-17 di Labuan Bajo, NTT:

1. Kejahatan terorisme, 
2. Kejahatan dunia maya, 
3. Penyelundupan senjata, 
4. Perdagangan satwa liar dan kayu ilegal, 
5. Perdagangan obat-obatan terlarang, 
6. Pencucian uang, 
7. Kejahatan ekonomi internasional, 
8. Pembajakan laut, 
9. Penyelundupan manusia, 
10. Tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Pertemuan internasional tersebut diikuti oleh 10 menteri negara anggota ASEAN; tiga negara mitra dialog dari China, Jepang, dan Korea Selatan, serta Timor Leste sebagai pengamat; para direktur Imigrasi ASEAN; sekretaris jenderal ASEAN; serta delegasi lain.

Dalam laporan pembukaan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan, kejahatan transnasional terus menjadi ancaman serius bagi kawasan ASEAN di tengah kemajuan saat ini.

Oleh karena itu, dia berharap AMMTC Ke-17 dapat berfungsi sebagai platform bagi ASEAN untuk menilai kemajuan dan kolaborasi masing-masing negara dalam mengatasi tantangan yang ada, serta mengembangkan strategi praktis dan arah menghadapi tindakan masa depan.

Diharapkan, draf deklarasi dalam upaya penanggulangan TPPO, terorisme, dan penyelundupan senjata dapat disepakati oleh para menteri pada AMMTC ke-17.

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino