Pantau.com - Serangan teroris pada 22 September lalu di acara parade militer di kota Ahvaz, Iran selatan menewaskan 25 orang dan melukai banyak lainnya.
Seperti dikutip dari Sputnik, Selasa (2/10/2018), Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) menembakkan beberapa rudal balistik sebagai aksi balas dendam terhadap teroris. Serangan balasan itu menewaskan dan melukai sejumlah besar teroris jihadis.
Baca juga: Iran Ogah Tanggapi Meningkatnya Ancaman Teror Kantor Konsulat AS di Iraq
Pasukan keamanan Iran membunuh tiga dari empat penyerang yang terlibat dalam serangan itu dan kemudian menahan seorang yang keempat yang kemudian meninggal karena luka-lukanya.
Menurut Kementerian Intelijen Iran, pasukannya menemukan tempat persembunyian para teroris dan menangkap 22 orang yang dicurigai terlibat dalam serangan Ahvaz.
Baca juga: AS, Israel, dan Arab Saudi Disebut Dalang di Balik Serangan saat Parade Militer Iran
Serangan rudal Senin terjadi hanya beberapa hari setelah Wakil Komandan IRGC, Brigadir Jenderal Hossein Salami, memperingatkan Riyadh dan Abu Dhabi agar tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri negara itu atau menghadapi pembalasan.
Pada bulan Juni, Iran menembakkan enam rudal balistik jarak menengah di sebuah tempat persembunyian teroris di provinsi Deir ez-Zor barat Suriah yang menewaskan 65 teroris Daesh, termasuk beberapa komandan intelijen tingkat tinggi, sebagai pembalasan atas serangan teroris kembar di ibukota Iran Tehran, yang menewaskan 17 orang dan melukai lebih dari 50 orang lainnya.
#Iran strikes back! #IRGC strikes ringleaders of #AhvazTerrorAttack east of #Euphrates. pic.twitter.com/6fPTX6JlGj
— Press TV (@PressTV) 1 Oktober 2018
- Penulis :
- Widji Ananta
