
Pantau - Kelompok Hamas berduka cita atas kepergian Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Senin (20/5/2024) dan memuji pemimpin tersebut yang memiliki nama lain "Penjagal Teheran" atas perjuangannya melawan "Agresi Zionis".
Diketahui, Raisi (63) tahun meninggal dunia ketika helicopter yang ia tumpangi jatuh di daerah pegunungan wilayah terpencil di negara tersebut pada Minggu (19/5/2024), ujar penjabat dan media pemerintah.
Korban lainnya yang ditemukan di dalam puing-puing helicopter yang hangus tersebut yaitu Menteri Luar Negeri, dan 6 orang setelah pencarian semalaman di tengah badai salju, dalam sebuah pernyataan kelompok Hamas memuji dukungan Raisi terhadap "Perlawanan Palestina".
“Para pemimpin ini mendukung perjuangan sah rakyat kami melawan entitas Zionis, memberikan dukungan yang berharga kepada perlawanan Palestina, dan melakukan upaya tak kenal lelah dalam solidaritas dan dukungan di semua forum dan bidang untuk rakyat kami di Jalur Gaza yang teguh selama Pertempuran Al- Banjir Aqsa,” kata Hamas, dikutip New York Post Selasa (21/5/2024).
“Mereka juga melakukan upaya politik dan diplomatik yang signifikan untuk menghentikan agresi Zionis terhadap rakyat Palestina.” lanjutnya.
Sementara itu, segelintir agitator anti-Israel melalui media social setelah kecelakaan tersebut justru menyalahkan negara Yahudi atas kematian Raisi.
Sedangkan aktivis Jackson Hinkle memposting pendapatnya yang mempertanyakan apakah cuaca buruk atau Israel yang menjadi penyebab jatuhnya helicopter tersebut.
“Hanya satu dari tiga helikopter dalam Konvoi Presiden Iran yang jatuh – helikopter yang dia dan menteri luar negeri Iran tumpangi,” kata Hinkle.
“Mengapa butuh waktu berjam-jam untuk menemukan lokasi jatuhnya pesawat dan mengapa Israel mengklaim mereka tahu Presiden Iran meninggal sebelum ada konfirmasi dari Iran?” katanya.
Yang lain, termasuk komentator Maram Susli, memperingatkan akan adanya respons keras jika diketahui bahwa kecelakaan itu adalah akibat dari “sabotase Zionis.”
“Jika ada indikasi bahwa Israel berada di balik kejadian ini, Anda akan menyaksikan Perang Dunia III,” tambah penulis Nadira Ali.
Namun seorang pejabat Israel dengan cepat menyangkal bahwa negaranya terlibat dalam kecelakaan itu.
“Bukan kami,” kata pejabat tersebut, pada Senin (20/5/2024).
- Penulis :
- Kaorie Zeto Hapki
- Editor :
- Khalied Malvino