
Pantau - Partai Kongres Nasional Afrika (ANC) telah kehilangan mayoritas parlementernya dalam hasil Pemilu bersejarah yang menempatkan Afrika Selatan pada jalur politik baru untuk pertama kalinya sejak berakhirnya sistem apartheid yang didominasi minoritas kulit putih sejak 30 tahun lalu.
Dengan lebih dari 99 persen suara yang telah dihitung pada Sabtu (1/6/2024) waktu setempat, ANC yang pernah dominan menerima hampir 40 persen dalam Pemilu pada Rabu.
Artinya, jumlah persentase itu jauh di bawah mayoritas yang telah diraihnya sejak pemungutan suara semua ras yang terkenal tahun 1994, sebagai tanda mengakhiri apartheid dan membawanya ke tampuk kekuasaan di bawah Nelson Mandela.
Partai oposisi utama, Aliansi Demokratik (DA), memperoleh 21,63 persen dan uMkhonto we Sizwe (MK), partai baru yang dipimpin oleh mantan presiden dan pemimpin ANC Jacob Zuma, berhasil meraih 14,71 persen – menarik suara dari ANC.
Partai-partai oposisi memuji hasil tersebut sebagai terobosan penting bagi negara yang berjuang dengan kemiskinan dan ketimpangan yang parah, tetapi ANC tetap menjadi partai terbesar dalam beberapa hal.
“Cara menyelamatkan Afrika Selatan adalah dengan menghancurkan mayoritas ANC dan kami telah melakukannya,” kata pemimpin oposisi utama John Steenhuisen.
Hasil akhir Pemilu di Afrika Selatan ini masih harus diumumkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) independen yang menyelenggarakan Pemilu, tetapi ANC tidak bisa melewati 50 persen.
Melaporkan dari Pusat Operasi Hasil di Midrand, Afrika Selatan, Mike Hanna dari Al Jazeera mengatakan ANC akan mencoba menemukan cara untuk membentuk pemerintahan baru.
“[ANC] harus menemukan mitra agar dapat memerintah. Jika tidak, [ANC] dapat mencoba membentuk pemerintahan minoritas yang dapat mempersulit pengesahan segala bentuk undang-undang atau memajukan kebijakan ANC,” demikain Al Jazeera.
Ketua Umum ANC sekaligus Menteri Pertambangan dan Energi Afrika Selatan, Gwende Mantaseh mengatakan kepada wartawan dalam komentar yang disiarkan South African Broadcasting Corporation (SABC): “Kami dapat berbicara dengan semua orang dan siapa saja,” menghindari pertanyaan tentang dengan siapa partai tersebut membahas kemungkinan kesepakatan koalisi.
Perolehan suara partai politik menentukan kursi mereka di Majelis Nasional negara tersebut, yang memilih presiden negara Afrika Selatan.
Presiden Cyril Ramaphosa secara teori masih bisa mempertahankan jabatannya, karena gerakan pembebasan sebelumnya akan memperoleh suara dua kali lebih banyak daripada partai berikutnya.
Namun, dia diprediksi akan melemah dan dapat menghadapi seruan untuk mengundurkan diri dari partai oposisi dan kritikus di ANC yang terpecah belah.
Namun, pada Jumat, pejabat tinggi ANC mendukungnya untuk tetap menjabat sebagai ketua umum ANC, dan analis mengatakan ia tidak memiliki pengganti yang jelas.
Kesepakatan untuk mempertahankan ANC di kursi kepresidenan turut melibatkan dukungan oposisi dengan imbalan jabatan kabinet atau kontrol parlemen yang lebih besar, bahkan mungkin ketua parlemen. KPU Afrika Selatan telah menjadwalkan pengumuman hasil akhir pada Minggu (2/6/2024).
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino