
Pantau.com - Jaksa Agung Arab Saudi Saud Mujib mengatakan, para tersangka dalam pembunuhan Khashoggi telah melakukan kejahatan dengan sengaja. Seluruh kejahatan, sambungnya, telah direncanakan.
Polemik kematiannya pun menjadi misterius dan mendapat sorotan dunia internasional. Bahkan, Raja Salman telah mengundang Presiden Rusia untuk berkunjung ke negaranya.
Baca juga: Soal Kematian Wartawan Khashoggi, Erdogan 'Tenggelamkan' Donald Trump
Menurut pernyataan itu, kedua belah pihak membahas secara menyeluruh isu-isu pengembangan lebih lanjut dari kerjasama bilateral multi-sisi, termasuk di sektor energi.
"Para pemimpin saling bertukar pandangan mengenai penyelesaian krisis Suriah dan situasi saat ini di wilayah Timur Tengah secara keseluruhan," bunyi pernyataan Istana Kepresidenan Rusia, Kremlin, yang dikutip dari Sputnik, Jumat (26/10/2018).
Awal bulan ini, presiden Rusia yang menangani kasus tersebut, menyatakan bahwa Moskow membutuhkan lebih banyak informasi mengenai penyelidikan atas kematian Khashoggi untuk membuat keputusan mengenai masalah tersebut.
Baca juga: Iran: Arab Saudi Tidak Akan Berani Bunuh Khashoggi Tanpa Perlindungan AS
Jamal Khashoggi adalah kolumnis untuk The Washington Post dan seorang kritikus terkemuka kebijakan Saudi.
Pada 2 Oktober lalu ia memasuki Konsulat Saudi di Istanbul dan diberitakan menghilang selama 2 pekan.
Saudi pada awalnya membantah laporan bahwa Khashoggi telah diculik atau dibunuh di konsulat, tetapi pada 19 Oktober, Jaksa Agung Saud Mujib menyatakan bahwa wartawan telah meninggal selama perkelahian di dalam konsulat.
- Penulis :
- Widji Ananta