
Pantau.com - Setelah berhasil melegalkan aborsi, Pemerintah Queensland kini mentargetkan akan melegalkan industri seks komersial.
Seorang juru bicara dari kantor Kejaksaan Agung Queensland membenarkan wacana kemungkinan dekriminalisasi profesi pekerja seksual yang saat ini sedang dibahas antara Jaksa Agung dan Menteri Kepolisian.
Ini merupakan perubahan yang mengejutkan mengingat enam bulan yang lalu Menteri Kepolisian Mark Ryan mengatakan kepada ABC, pemerintah Queensland tidak ada berencana untuk mendekriminalisasi pekerjaan seks komersial.
Wacana ini memang sudah masuk dalam agenda pembahasan rapat kerja Partai Buruh di tingkat negara bagian Queensland bulan lalu.
"Pemerintah memulai proses untuk merujuk pertanyaan tentang dekriminalisasi industri pekerja seks dan pembentukan kerangka peraturan baru untuk Komisi Reformasi Hukum Queensland," kata Ryan, seperti dikutip ABC, Minggu (28/10/2018).
Ia mengatakan Jaksa Agung memiliki kewenangan untuk merujuk pertanyaan-pertanyaan itu ke komisi.
Kelompok advokasi pekerja seks Respect telah memperbarui seruannya untuk dekriminalisasi industri pekerja seks komersial setelah kasus pengadilan awal bulan ini menyoroti betapa rentannya pekerja seks terhadap kejahatan.
Baca juga: Duh, Queensland Akhirnya Melegalkan Praktik Aborsi
Pria dituduh melakukan penipuan
Di Queensland untuk pertama kalinya, seorang pria dihukum karena melakukan penipuan oleh pengadilan Brisbane setelah dua pekerja seks melaporkannya ke polisi lantaran ia tidak membayar layanan yang sudah diterimanya.
Direktur Respect Elena Jeffreys mengatakan, hukum yang berlaku di Queensland saat ini tidak kondusif bagi pekerja seks yang melaporkan kejahatan dan kondisi itu menempatkan mereka dalam posisi yang sulit.
"Dua wanita yang mengajukan keluhan ini bertekad agar pria ini tidak lolos dari jerat hukum sehingga tidak bisa merugikan lebih banyak pekerja seks," kata Jeffrey.
"Kami tahu bahwa dia telah menipu setidaknya lima pekerja seks komersial lainnya di Queensland selama periode yang sama," tambahnya.
Kedua wanita yang melaporkan kasus ini ke pengadilan sudah berusia dewasa, berpengalaman dalam berurusan dengan polisi dan tahu risiko mengambil tindakan, kata Jeffrey.
"Pekerja seks yang melaporkan kejahatan memiliki pengalaman buruk di Queensland, dari hanya diminta pergi hingga akhirnya mereka yang justru ditangkap polisi," ucapnya.
Jeffrey mengatakan, meskipun kasus penipuan ini merupakan bentuk kemenangan, melihat perempuan diperlakukan dengan hormat oleh polisi dan pengadilan, ini menyoroti perlunya mendekriminalisasi industri pekerja seks.
Ia mengatakan, selama persidangan kasus ini di pengadilan, setidaknya setengah lusin pekerja seks yang menjadi korban kejahatan mencoba membuat laporan tetapi malah tidak dipedulikan atau diancam dengan penangkapan.
Baca juga: Kanada Resmi Legalkan Ganja, Pertumbuhan Ekonomi Diklaim Naik 1,1 Miliar Dolar
Hukum berdampak pada keamanan
Meskipun tidak ilegal untuk bekerja di rumah bordil berlisensi atau menjadi operator tunggal, ada ketentuan dalam undang-undang yang berdampak pada bagaimana seseorang beroperasi dalam industri seks komersil.
Elena Jeffreys mengatakan, banyak strategi pekerja seks yang digunakan untuk tetap aman justru termasuk tindakan ilegal dan konsekuensinya mereka bisa didenda.
"Mengirim SMS kepada pekerja lain ketika seorang klien pergi, atau ketika pemesanan Anda sudah dimulai atau mengirim pesan kepada pekerja lain tentang lokasi Anda ketika mendapat pesanan melayani klien melalui panggilan telepon, menggunakan sopir yang digunakan atau direkomendasikan oleh rekan pekerja seks yang lain, berbagi biaya overhead, semuanya ilegal," ucapanya
Elena Jeffreys mengatakan di NSW dan Selandia Baru di mana industri seks komersial sudah didekriminalisasi, hubungan antara pekerja seks, polisi dan sistem peradilan sudah membaik.
"Dampaknya bagi para pekerja seks di Selandia Baru, misalnya, 80 persen dari mereka mengaku merasa lebih percaya diri dan lebih mungkin melaporkan kejahatan ke polisi setelah dekriminalisasi daripada sebelum dekriminalisasi," katanya.
"Bukti dari Selandia Baru ini menunjukkan, dekriminalisasi memberikan hasil kesehatan dan keselamatan bagi pekerja seks dan meningkatkan akses ke keadilan jika pekerja seks adalah korban kejahatan," kara Jeffrey.
Elena Jeffreys mengatakan, dekriminalisasi akan menghapus hukuman pidana ini dan bukannya diatur oleh polisi, aturan bagi pekerja seks akan diatur oleh undang-undang lain seperti Undang-undang Kerja yang Adil dan UU Hubungan Industrial.
Ia menilai praktek terbaik dalam mengembangkan kebijakan ini adalah dengan bekerja bersama dan berkolaborasi dengan para pekerja seks.
Baca juga: Inggris Bakal Legalkan Ganja Mulai 1 November Mendatang
- Penulis :
- Noor Pratiwi