Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Total 38.713 Warga Sipil Palestina Tewas Sejak Serangan Oktober 2023

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Total 38.713 Warga Sipil Palestina Tewas Sejak Serangan Oktober 2023
Foto: Petugas medis membawa anak Palestina yang menjadi korban serangan Israel. (Getty)

Pantau - Korban tewas warga sipil Palestina mencapi 38.713 orang dan 89.166 lainnya terluka karena serangan Israel sejak dimulainya perang di Gaza. Data tersebut berdasarkan update terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Gaza di wilayah yang dikepung dan dibombardir itu. 

Diberitakan sebelumnya, salah satu serangan udara menghantam zona kemanusiaan di daerah Al-Mawasi dekat Khan Younis.

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan serangan itu menargetkan pemimpin senior Hamas, Mohammed Deif. Namun, belum ada kepastian bahwa ia telah terbunuh.

Badan pertahanan sipil Hamas di Gaza mengatakan 17 orang tewas dalam serangan kedua Israel. Serangan itu disebut menargetkan balai doa di camp pengungsi Shati di sebelah barat kota Gaza.

Dikutip Reuters pada Selasa (16/7/2024), pejabat Hamas menyebut serangan tersebut sebagai ‘eskalasi serius’ yang menunjukan Israel tidak berminat mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Siapa Mohammed Deif?

Mohammed Deif, pemimpin sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, memiliki status hampir seperti mitos di Gaza usai lolos dari penangkapan dan selamat dari beberapa upaya pembunuhan, termasuk satu kali pada tahun 2002 yang membuat ia kehilangan sebelah matanya.

Ia dipenjara oleh otoritas Israel pada 1998, setelahnya Deif membentuk Brigade al-Qassam dengan tujuan menangkap tentara Israel.

Israel menuduhnya merencanakan pengeboman bus yang menewaskan puluhan warga Israel pada 1996, dan terlibat dalam penangkapan dan pembunuhan tiga tentara Israel di pertengahan tahun 1990-an.

Dia diduga menjadi salah satu dalang di balik serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, saat 1.200 warga israel dan WNA lainnya terbunuh, sementara 251 lainnya dibawa kembali ke Gaza sebagai sandera.

Hal ini menyebabkan operasi militer besar Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 38.400 warga Palestina.

Israel Menargetkan Para Pemimpin Palestina?

Dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu (13/7/2024), Netanyahu menyatakan telah memerintahkan agar operasi Al-Mawasi dilanjutkan.

Dikatakannya, dua pemimpin Hamas yang menjadi target belum dipastikan tewas sebelum berjanji untuk menghabisi semua anggota senior kelompok tersebut.

"Bagaimanapun, kita akan menghabisi seluruh pimpinan Hamas," imbuh Netanyahu, dikutip Selasa (16/7/2024).

Sementara itu, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menyebutkan Netanyahu berusaha memblokir gencatan senjata dalam perang Gaza dengan ‘pembantaian keji’.

"Ini bukan pertama kalinya Israel mengklaim menargetkan para pemimpin Palestina, tetapi kemudian terbukti salah," kata Seorang dari Hamas.

Dampak Serangan Israel Dalam Serangan di Al-Mawasi

Berbicara kepada Newshour, Dr Mohammed Abu Rayya, yang berada di rumah sakit untuk menangani dampak serangan itu mengatakan, mayoritas dari mereka yang terluka menderita beberapa luka karena peluru.

Ia mengatakan keadaannya seperti berada di neraka. Dia juga menambahkan banyak korban yang merupakan warga sipil, terutama wanita dan anak-anak.

Lembaga amal Inggris, Medical Aid For Palestinians melaporkan, kompleks media Nasser di Khan Younis ‘kewalahan dan tidak dapat lagi berfungsi.

Sumber: Aljazeera/Nadiya Eva Amalia/Pantau.com

Penulis :
Khalied Malvino