
Pantau - Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump sesumbar dengan mudah bisa mengalahkan Wakil Presiden Kamala Harris usai Joe Biden mundur sebagai kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat.
"Harris akan lebih mudah dikalahkan dibandingkan dengan Joe Biden," kata Trump dikutip, Senin (22/7/2024).
Trump dan tim kampanyenya kemudian menyerang Biden dan Harris di media sosial. Mereka menyebut Biden tidak layak untuk terus menjabat sebagai Presiden.
Biden mengakhiri kampanye pencalonan dirinya setelah para kader Partai Demokrat kehilangan kepercayaan terhadap kemampuan kognitifnya dan kemampuannya untuk mengalahkan Trump.
Usai mundur, Biden kemudian mendukung Harris untuk menggantikannya sebagai kandidat Presiden dari Partai Demokrat usai penampilan buruk dalam debat melawan Trump akhir bulan lalu.
Trump dan Biden hampir selalu imbang dalam berbagai jajak pendapat. Namun setelah debat, beberapa jajak pendapat menunjukkan Trump unggul tipis dalam persaingan menuju Pemilu pada November.
Mengingat bahwa kandidat alternatif dari Partai Demokrat kemungkinan besar akan memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda dari Biden, tim kampanye Trump akan mmerubah strategi kampanye, di mana harus membelanjakan uang iklan dan di mana harus menggunakan sumber daya secara lebih umum.
Secara terbuka, para penasihat dan sekutu kampanye Trump mengatakan kepada wartawan bahwa mereka tidak khawatir menghadapi Harris karena mereka dapat dengan mudah mengaitkannya dengan catatan Biden saat menjabat, terutama tentang imigrasi dan inflasi.
Dalam sebuah pernyataan setelah Biden mengundurkan diri, tim kampanye Trump mengatakan bahwa Harris adalah pembantu utama Biden.
Saluran YouTube resmi Komite Nasional Partai Republik mempublikasikan sebuah video berdurasi dua menit pada Minggu (21/7/2024) sore yang menyerang Harris terkait kebijakan imigrasi, dan menuduhnya telah mengabaikan isu tersebut.
Dalam beberapa pekan terakhir, tim kampanye Trump dan beberapa sekutunya telah melancarkan serangan politik terhadap Harris untuk mencoba mendiskreditkannya di tengah kabar bahwa ia dapat menggantikan Biden sebagai Capres Partai Demokrat pada tahun 2024.
Pada Maret 2021, Biden mengatakan bahwa Harris akan memimpin upaya-upaya dengan Meksiko dan negara-negara Amerika Tengah untuk menangani imigrasi ilegal. Partai Republik memanfaatkan hal tersebut untuk menuduhnya gagal membendung arus jutaan migran yang menyeberang secara ilegal ke AS, meskipun ia tidak pernah secara langsung bertanggung jawab untuk mengamankan perbatasan selatan.
- Penulis :
- Fadly Zikry