
Pantau - Kelompok pejuang Palestina, Hamas mengkritik pidato Perdana Menteri Israel Netanyahu di Kongres Amerika Serikat (AS).
"Netanyahu seharusnya ditangkap atas kejahatan perang dan diserahkan ke ICC, bukannya diberi kesempatan untuk terlihat baik di mata dunia dan menyembunyikan pembunuhan dan pembersihan etnis di Gaza," ujar Hamas pada Kamis (25/7/2024).
Sehari sebelumnya, Netanyahu berpidato di hadapan Kongres AS. Hampir setengah dari anggota parlemen dari Partai Demokrat melakukan aksi walk out sebagai bentuk protes atas tindakan Israel di Gaza.
"Pidato Netanyahu menutupi krisis militer, keamanan, dan internasional di Gaza," ujar Hamas.
Baca juga: Hamas Hancurkan Militer Israel di Dua Terowongan di Rafah
Hamas menuturkan, Netanyahu mencoba untuk mengklaim kemenangan palsu sambil mengabaikan pembantaian mengerikan di Rafah dan Nuseirat.
Netanyahu tiba di AS pada Senin (22/7/2024) dan dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris pada Kamis (25/7/2024). Ia akan bertemu dengan mantan Presiden Trump di Florida pada Jumat (26/7/2024) sebelum kembali ke Israel.
Israel telah dikecam oleh komunitas internasional karena melanjutkan serangannya ke Gaza meskipun ada tuntutan dari PBB untuk melakukan gencatan senjata.
Baca juga: Pelosi: Pidato Netanyahu Presentasi Terburuk Pejabat Asing di Kongres AS!
Otoritas kesehatan di Jalur Gaza melaporkan 39.200 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 90.400 lainnya terluka. Dalam sembilan bulan setelah serangan Israel, Gaza mengalami kehancuran. Penduduk Gaza mengalami krisis makanan, air bersih, hingga obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Pengadilan memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan operasi militernya di Rafah, di selatan Gaza.
Lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang di sana sebelum kota itu diserang pada 6 Mei 2024.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino