
Pantau - Di tengah kesepakatan gencatan senjata yang sedang dinegosiasikan dengan Hamas, tentara cadangan Israel mulai menerima panggilan darurat untuk rencana pendudukan Kota Gaza.
Media lokal Channel 12 melaporkan bahwa Israel telah mengaktifkan perintah darurat Order 8 guna mendukung operasi militer pendudukan di wilayah tersebut.
Diperkirakan puluhan ribu tentara cadangan akan dipanggil dalam beberapa hari mendatang sebagai bagian dari pengerahan kekuatan tambahan.
Persiapan Militer Meski Hamas Setuju Gencatan Senjata
Langkah ini dilakukan meskipun Hamas telah menyetujui usulan penghentian operasi militer selama 60 hari berdasarkan proposal dari Mesir dan Qatar.
Channel 12 menyatakan bahwa persiapan militer Israel tetap berjalan, karena perundingan pertukaran tahanan dinilai masih dapat berlangsung di tengah serangan, dan operasi tidak akan dihentikan hingga perjanjian gencatan senjata benar-benar tercapai dan ditandatangani.
Kepala militer Israel, Eyal Zamir, memperpanjang masa tugas tentara cadangan yang saat ini masih aktif dan pada Selasa pagi menyampaikan rencana invasi termasuk penguatan pasukan di wilayah Gaza utara.
"Langkah militer baru ini merupakan persiapan untuk kemungkinan pendudukan Kota Gaza", ungkap sumber Channel 12.
"Tentara Israel saat ini sedang melakukan semua persiapan akhir untuk melaksanakan rencana pendudukan Gaza", tambahnya.
Strategi Pendudukan Bertahap Dimulai dari Kota Gaza
Pada 8 Agustus 2025, Kabinet Israel menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk melakukan pendudukan kembali Jalur Gaza secara bertahap, dengan Kota Gaza sebagai titik awal.
Rencana tersebut mencakup pemindahan sekitar 1 juta warga Palestina dari Kota Gaza ke wilayah selatan, pengepungan kota, serta penyerbuan ke permukiman-permukiman.
Sebagai bagian dari implementasi rencana itu, tentara Israel melakukan serangan besar-besaran pada 11 Agustus di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza.
Menurut kesaksian warga kepada kantor berita Anadolu, serangan itu melibatkan penghancuran rumah menggunakan robot jebakan, tembakan artileri dan senjata secara acak, serta pemindahan paksa terhadap warga sipil.
Persiapan dan eskalasi militer Israel terus berlanjut meskipun jalur diplomatik untuk gencatan senjata masih terbuka.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti