Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Tewasnya Haniyeh Diprediksi Picu Perang Masif di Timteng

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Tewasnya Haniyeh Diprediksi Picu Perang Masif di Timteng
Foto: Pemberitaan terkait Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan Israel di Teheran pada Rabu (31/7/2024). (Getty)

Pantau - Perwakilan Hamas di Lebanon, Mahmoud Tah memprediksi pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, bisa memicu perang masif di kawasan Timur Tengah (Timteng).

Kepada Sputnik, Rabu (31/7/2024), Mahmoud Tah mengungkapkan, Amerika Serikat (AS) harus memahami sejauh mana tanggung jawab Negeri Paman Sam atas eskalasi tersebut.

"Semua kemungkinan opsi dan skenario untuk merespons pembunuhan ini bisa saja terjadi ... Perkembangan semacam itu dapat menyebabkan perang besar-besaran di kawasan. Washington harus paham sejauh mana tanggung jawab mereka atas eskalasi ini," ujar Tah.

Baca juga: Ismail Haniyeh Tewas, Hamas Ogah Ubah Negosiasi dengan Israel

Sebelumnya, Hamas mengonfirmasi Haniyeh tewas akibat serangan Israel di kediamannya di ibukota Iran, Teheran. Menurut Hamas, Haniyeh tewas dalam "serangan" Israel di kediamannya di Teheran usai menghadiri upacara pelantikan presiden Iran.

“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengucapkan belasungkawa atas wafatnya seorang anak dari Bangsa Palestina yang besar Ismail Haniyeh," demikian pernyataan Hamas melalui media sosial Telegramnya.

Baca juga: Pembunuhan Haniyeh Tindakan Pengecut, Abbas Ajak Rakyat Palestina Bersatu

"Pemimpin gerakan meninggal dunia akibat serangan Zionis laknat pada tempat tinggalnya di Teheran setelah mengikuti upacara pelantikan Presiden Iran yang baru," ucap Hamas.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa Teheran akan membuat Israel membayar atas "pembunuhan pengecut" terhadap Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.

"Republik Islam Iran akan mempertahankan integritas teritorial, martabat, dan kehormatannya dengan membuat para teroris penjajah menyesali tindakan pengecut mereka," kata Presiden Iran, Pezeshkian, sebagaimana dikutip kantor berita Tasnim.

Sumber: Sputnik-OANA

Penulis :
Khalied Malvino