Pantau - Kelompok pejuang Palestina, Hamas bakal mengalami kesulitan untuk menggantikan eks Kepala Biro Politik Ismail Haniyeh. Pasalnya, Haniyeh mempunyai hubungan kuat dengan para sekutu Arab, termasuk peranan pentingnya dalam negosiasi gencatan senjata.
Analis Timur Tengah, Sami Nader mengutip Aljazeera menuturkan, sebagai Kepala Biro Politik Hamas, Haniyeh membuat kelompok ini terlihat lebih moderat dan meningkatkan hubungan dengan banyak pemerintah Arab.
"Dia juga memainkan peran utama dalam negosiasi gencatan senjata selama perang Gaza," ujar Nader kepada Aljazeera, Jumat (2/8/2024).
Baca juga: Ismail Haniyeh Disalatkan Ribuan Jemaah di Masjid Doha
Akan lebih sulit lagi, lanjut Nader, untuk menemukan penggantinya karena wakil Haniyeh, Saleh al-Arouri, juga terbunuh pada Januari 2024 dalam serangan udara di Beirut, Lebanon.
Haniyeh dan pengawalnya terbunuh dalam sebuah serangan di tempat penginapan mereka di ibu kota Iran kemarin.
Haniyeh yang juga eks Perdana Menteri (PM) Palestina itu berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian yang baru saja terpilih pada Selasa (30/7/2024).
Sumber: Aljazeera
- Penulis :
- Khalied Malvino
