Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Negosiasi Sandera di Gaza akan Tetap Dilakukan, Usai Pembunuhan Kepala Hamas Haniyeh

Oleh Kaorie Zeto Hapki
SHARE   :

Negosiasi Sandera di Gaza akan Tetap Dilakukan, Usai Pembunuhan Kepala Hamas Haniyeh
Foto: Para pengunjuk rasa Indonesia memegang potret mendiang pemimpin Hamas Palestina Ismail Haniyeh yang bertuliskan "Selamat atas Kemartiranmu" dalam sebuah demonstrasi pro-Palestina di depan kedutaan besar Amerika Serikat. (Getty Images)

Pantau - Media Israel menyampaikan negosiasi pertukaran sandera antara Israel dan Hamas diperkirakan akan segera dilanjutkan meskipun Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh telah terbunuh.

"Kita perlu membiarkan suasana mereda setelah tiga hari berkabung (oleh Hamas) atas kematian (Haniyeh), kemudian kita akan melanjutkan kontak," kata sumber-sumber Israel yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip oleh Israeli Broadcasting Corporation, Jumat (2/8/2024).

Sumber tersebut menuturkan bahwa ketidakhadiran Haniyeh turut mendorong negosiasi menuju kesepakatan.

Kendati demikian, Israeli Broadcasting Corporation melaporkan bahwa dalam percakapan dengan pejabat senior Amerika, para mediator mengatakan pembunuhan Haniyeh telah mempersulit negosiasi mengenai sandera dan masih belum jelas apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Amerika telah meminta Qatar dan Mesir untuk melakukan segala kemungkinan untuk mendorong perundingan menuju kesepakatan, meskipun terjadi pembunuhan terhadap Haniyeh,” ucapnya.

Baca Juga: Israel Serbu Palestina saat Ismail Haniyeh Dimakamkan di Qatar

Sementara itu, Hamas tidak memberi komentar langsung atas kelanjutan negosiasi dengan Israel.

Namun, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty, yang negaranya berperan sebagai mediator, mengatakan pada Kamis (1/8/2024) bahwa Kairo melanjutkan upayanya dengan AS untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Haniyeh dibunuh pada Rabu di Teheran, ibu kota Iran seusai menghadiri pelantikan presiden baru negara tersebut.

Sementara Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah tanggung jawabnya.

Pembunuhan itu terjadi sehari setelah komandan Hizbullah Fuad Shukr tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut.

Sumber : Anadolu-OANA

Penulis :
Kaorie Zeto Hapki