Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

PBB Prediksi 63 Persen Bangunan di Gaza Hancur

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

PBB Prediksi 63 Persen Bangunan di Gaza Hancur
Foto: Potret sekolah UNRWA hancur lebur oleh serangan udara Israel. (Getty Images)

Pantau - Pusat Satelit PBB (UNOSAT) memprediksi 63 persen bangunan-bangunan di Gaza hancur sejak serangan Israel yang dimullai Oktober 2023.

Temuannya, berdasarkan analisis citra satelit, mengklasifikasikan 156.409 bangunan sebagai bangunan yang hancur, rusak berat, rusak sedang, atau mungkin rusak.

"Daerah terparah terkena dampak dalam beberapa bulan terakhir adalah Rafah dan Gaza utara," kata UNOSAT, seraya menambahkan 2.300 bangunan baru yang dinilai rusak di Gaza utara dan sekitar 15.030 di Rafah.

Laporan terbaru, tentara Israel meledakkan rumah warga Palestina di daerah pendudukan Tepi Barat bagian selatan, Kamis (8/8/2024) waktu setempat. Sebelumnya si empunya rumah telah dibunuh pasukan Israel dalam dugaan serangan penusukan beberapa bulan lalu.

Kantor berita Palestina, Wafa melaporkan, pasukan Israel menyerbu kota Dura di selatan kota Hebron dan memaksa keluarga Momen Masalema untuk meninggalkan rumah mereka, yang akan dihancurkan tentara Israel.

Lalu, tentara Zionis meledakkan rumah tersebut sebagai tindakan balasan terhadap salah satu anggota keluarga yang dituduh Israel melakukan penikaman pada April 2024 yang menewaskan pemukim Israel.

Pada 5 Juni 2024, pemerintah Israel memberitahukan keluarga Masalema tentang keputusan mereka untuk menghancurkan rumah tersebut.

Baca juga: Jaksa Agung Israel Kritik Keputusan Netanyahu soal Perang di Gaza

Menurut situs web berita Times of Israel, Masalema dibunuh pasukan Israel setelah melakukan serangan di kota Gan Yavne, Israel tengah, yang mengakibatkan satu warga Israel tewas dan dua lainnya terluka parah.

Otoritas Israel menerapkan kebijakan penghancuran rumah-rumah warga Palestina yang dituduh menyerang tentara dan pemukim Israel.

Ini merupakan kebijakan yang secara luas dipandang sebagai bentuk hukuman kolektif dan dilarang secara internasional, lantaran menimbulkan pemindahan seluruh keluarga.

Selama beberapa tahun terakhir, militer Israel secara rutin melakukan penggerebekan di Tepi Barat, yang meningkat intensitasnya sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023.

Baca juga: Tiga Pemuda Palestina Tewas Ditembak Militer Israel di Tepi Barat

Warga Palestina juga telah diserang secara brutal oleh pemukim ilegal Israel. Tercatat 620 warga Palestina tewas dan hampir 5.400 lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel di wilayah yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina.

Dalam sebuah pendapat bersejarah pada 19 Juli 2024, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan pendudukan Israel yang telah berlangsung selama beberapa dekade di tanah Palestina adalah "ilegal" dan menuntut evakuasi semua pemukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Sumber: Anadolu-OANA

Penulis :
Khalied Malvino