Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Komisaris UNRWA Kutuk Serangan Israel ke Sekolah di Gaza

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Komisaris UNRWA Kutuk Serangan Israel ke Sekolah di Gaza
Foto: Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai pertanyaan Palestina dan tuduhan terhadap UNRWA di Markas Besar PBB. (Getty Images)

Pantau - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan, Jalur Gaza tak lagi menjadi tempat yang aman bagi anak-anak setelah serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang dikelola PBB di Kota Gaza.

“Laporan-laporan tentang serangan mengerikan lainnya hari ini di salah satu sekolah UNRWA di Kota Gaza,” ujar Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menyusul penargetan militer Israel terhadap Sekolah Salah al-Din yang menewaskan dua warga Palestina dan melukai 15 orang lainnya, termasuk anak-anak, melansir Anadolu, Kamis (22/8/2024).

“Anak-anak dilaporkan tewas dan terluka. Beberapa di antaranya dibakar sampai mati. Apakah masih ada rasa kemanusiaan yang tersisa?,” tambahnya.

Dia menekankan bahwa “Gaza bukan lagi tempat untuk anak-anak. Mereka adalah korban pertama dari perang tanpa belas kasihan ini. Kita tidak bisa membiarkan hal yang tak tertahankan menjadi norma baru. Cukup.”

“Gencatan senjata sudah sangat terlambat,” tegasnya.

Sebelumnya, PBB mewanti-wanti perintah evakuasi militer Israel yang sedang berlangsung mengancam penduduk Jalur Gaza dengan pemindahan paksa lebih lanjut, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa layanan-layanan penting akan segera terputus.

Baca juga: UNRWA: Keluarga Gaza Tak Punya Tempat Tinggal Lagi

Para saksi mata juga mengkonfirmasi kepada Anadolu bahwa pesawat tempur Israel mengebom Sekolah Salah al-Din, sekolah kesembilan yang menjadi tempat penampungan para pengungsi dan menjadi target serangan militer Israel sejak awal Agustus 2024.

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza menyusul serangan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata.

Konflik ini mengakibatkan lebih dari 40.170 warga Palestina tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 92.740 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade yang terus berlangsung di Gaza telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, membuat sebagian besar wilayah itu hancur.

Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (OJC), yang telah memerintahkan penghentian operasi militer di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta orang Palestina mengungsi sebelum wilayah tersebut diserang pada 6 Mei 2024.

Sumber: Anadolu

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino