
Pantau - Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebut hasil dari dua Pemilu regional sebagai hal yang “pahit”. Dia juga mendesak partai-partai arus utama segera membentuk pemerintahan tanpa “ekstremis sayap kanan”.
AfD yang beraliran sayap kanan memenangkan Pemilu regional di Jerman untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II. Partai ini menempati posisi kedua di Saxony, menurut proyeksi.
Namun, AfD tak mungkin bisa memerintah lantaran partai-partai lain menolak untuk bekerja sama dengannya.
Partai nasionalis, anti-migrasi, dan ramah-Rusia ini bisa memperoleh cukup kursi di kedua negara bagian untuk memblokir keputusan yang membutuhkan mayoritas dua pertiga.
“Hasil untuk AfD di Saxony dan Thuringia mengkhawatirkan,” ujar Scholz dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, dikutip Senin (2/9/2024).
Baca Juga: - Jerman Lanjutkan Deportasi Warga Afghanistan |
Ia mengklarifikasi pernyataannya itu sebagai anggota parlemen Partai Sosial Demokrat (SPD) yang beraliran kiri-tengah.
“Negara kita tidak bisa dan tidak boleh terbiasa dengan hal ini. AfD merusak Jerman. Ini melemahkan ekonomi, memecah belah masyarakat dan merusak reputasi negara kita," sambungnya.
Dengan satu tahun tersisa sebelum Pemilu nasional Jerman, hasil pada Minggu (1/9/2024) memberi sanksi terhadap koalisi Scholz yang terpecah belah dan bisa memperparah konflik.
Ketiga partai petahana kehilangan suara, dengan hanya SPD-nya berhasil melewati ambang batas 5 persen yang dibutuhkan untuk tetap berada di parlemen dua negara bagian.
Pendatang baru berhaluan kiri populis, Aliansi Sahra Wagenknecht (BSW), yang didirikan mantan anggota Partai Komunis Jerman Timur, meraih hasil positif ketimbang ketiga mitra koalisi dalam Pemilu regional pertamanya, dan menempati posisi ketiga.
“Hasil Pemilu kemarin sangat pahit - bagi kami juga,” kata Scholz.
Namun Scholz mencatat prediksi yang lebih mengerikan, yaitu SPD terancam keluar dari parlemen negara bagian untuk pertama kalinya, tampaknya tidak terwujud.
Partai Hijau dan Partai Demokrat Bebas, yang mendukung kalangan pebisnis, kehilangan kursi mereka di Majelis Negara Bagian Thuringia.
Walaupun begitu, pemerintah mungkin akan terpaksa mengambil sikap yang lebih keras terhadap imigrasi dan krisis Ukraina, yang merupakan isu-isu utama dalam kampanye.
Sumber: Reuters
- Penulis :
- Khalied Malvino